Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Keamanan dan Pertahanan AS di Era Pemerintahan Trump

2 Februari 2018   12:18 Diperbarui: 2 Februari 2018   12:42 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: www.tribunnews.com

Kekuatan Dunia Cyber Dan Korp Antariksa

Yang lebih penting lagi adalah bahwa kedua badan perwakilan rakyat DPR dan Kongres AS menambahkan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan dunia maya di setiap versi otorisasi pertahanan nasional yang telah mereka loloskan, namun isinya berbeda, dengan perbedaan yang cukup menonjol karena usulan DPR tersebut menciptakan cabang baru militer, Korps Antariksa AS (US Space Corps).

Senat tidak mendukung proposal ini, dan menuntut agar posisi Departemen Pertahanan yang baru dari "Chief Information Warfare Officer" dibuat sebagai penasihat cyber sebagai penasihat Departemen Intelijen dan Penasihat Antariksa.

Selain memperkuat kekuatan inti dan kekuatan konvensional yang digunakan militer tradisionalnya, AS sekarang terutama berinvestasi di cyber dan antariksa.

Konflik cyber dan antariksa merupakan sektor baru untuk konfrontasi antar negara-negara utama. Jadi, kecenderungan militerisasi antariksa ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan satu pihak, Amerika harus lebih unggul dan memimpin. Semua pihak hanya bisa mengikuti jejaknya, namun setelah mengikutinya, AS telah melihat bahwa kekuatan antariksa Rusia dan Tiongkok telah berkembang dengan sangat cepat, terutama teknologi ruang angkasa, dan kemampuan Tiongkok untuk menggunakan teknologi ruang secara damai. Sistem Chang'e dan teknologi stasiun luar angkasa Tiongkok telah berkembang pesat.

Selain itu, dalam sektor cyber. Semakin banyak AS mengandalkan jaringan, semakin terasa bahwa jaringan akan memiliki peran pendukung di masa depan sebagai negara, dan dalam ekonominya. Jika kalah dalam perang cyber, ekonomi nasionalnya mungkin akan runtuh. Maka AS harus mempertimbangkan itu.

Selain itu, untuk sistem komunikasi komando, mengendalikan senjata, dan mengendalikan segala hal bergantung pada jaringan. Di sektor militer, jaringan merupakan bagian inti dari konten ini. Jika jaringan diserang atau lumpuh, seluruh kemampuan tempurnya lenyap sama sekali. Semakin berkembang, semakin tinggi tingkat informatisasi, semakin bergantung pada jaringan ini, dan semakin besar kerentanannya.

Maska AS sangat menyadari bahwa konflik cyber dan konflik antar riksa adalah dua sektor baru yang sangat besar. Dan selama perang melawan teror, ada investasi di sektor-sektor ini tapi itu tidak cukup. Sekarang Trump telah mengusulkannya sebagai arah utama investasi.

Maka dalam "Laporan Kemanan Pertahanan Nasional AS" mengatakan hal yang sama.

Karena itulah, beberapa analis mengatakan bahwa pengembangan konstruksi di antar riksa merupakan arah baru strategi pertahanan nasional AS. Beberapa informasi telah menunjukkan bahwa AS telah memperkuat kerjasama dengan sekutu-sekutunya di bidang ruang angkasa atau antar riksa.

Wakil Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan saat bertemu Menteri Luar Negeri Jepang untuk Kebijakan Luar Angkasa di Pentagon pada 12 Januari bahwa AS merilis strategi pertahanan nasional dimaksudkan sebagai janji yang diberikan Departemen Pertahanan AS untuk keamanan sekutu-sekutunya di kawasan Asia Pasifik, dan bertujuan untuk bekerja sama dengan Jepang dalam memperluas kemampuan ruang angkasa dan kerja sama dalam diskusi bilateral politik dan militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun