Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Insiden Kecelakaan Kapal Perang AS Sering Terjadi di Kawasan Timteng dan Asia-Pasifik

30 Juni 2017   18:09 Diperbarui: 30 Juni 2017   18:51 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com-abc News+AP:Kyodo Iori Sagisawa

Pada kenyataannya, hal seperti ini sesungguhnya telah menjadi masalah untuk beberapa lama. Pada tahun 2009, terjadi tabrakan antara dua kapal perang yang ada di Selat Hornuz. Karakteristik utama dalam kecelakaan tersebut adalah kapal selam bertenaga nuklir USS Hartford dan Kapal transportasi amfibi USS New Orleans, yang keduanya termasuk dalam Armada ke-5 AS.

Kapal selam bertenaga nuklir USS Hartford panjang 110 meter dan merupakan kapal selam untuk serangan cepat Los Angeles-class dengan bobot 6.900 ton yang dilengkapi dengan rudal jelajah Tomahawk dan torpedo Mark 48. Sedang USS New Orleans adalah kapal transportasi amfibi San Antonio-class, panjang 206 meter dengan bobot 24.900 ton.

Ketika terjadi tabrakan, di atas kapal transportasi amfibi sedang mengakut lebih dari 1.100 tentara, sementara kapal selam bertenaga nuklir memiliki 133 tentara. 15 awak kapal selam terluka dalam tingkat keserius yang berbeda, dan secara konservatif diperkirakan 95.000 liter bahan bakar diesel bocor ke permukaan air.

Saat itu, USS Hartford bertenaga nuklir ini sedang membawa rudal jelajah. Untungnya, reaktor nuklir tidak bocor, jika tidak konsekuensinya tidak bisa terbayangkan. Tabrakan ini terjadi antara dua kapal AS sendiri, sehingga AS menanggung sendiri biayanya. Pada akhirnya, perbaikan USS New Orleans menghabiskan biaya 2,3 juta USD, sementara biaya perbaikan USS Hartford mencapai 86,9 juta USD.

Setelah itu, militer AS dengan cepat melakukan penyelidikan, yang hasilnya menunjukkan bahwa satu jam sebelum tabrakan, kapal selam bertenaga nuklir memiliki hampir 30 kesalahan taktis  dan kelalaian masalah tugas. Saat melintasi Selat, kapten kapal selam nuklir tidak dalam tugas komando, operator sonar telah mengobrol, dan setelah mengambil alih tugasnya, petugas yang bertanggung jawab untuk menghindari tabrakan sama sekali tidak melihat-lihat ke periskop sama sekali. Navigator telah mendengarkan iPod-nya, dan dua anggota kru yang bertugas sedang tidur siang. Jadi kapal yang membawa senjata nuklir ini telah berada dalam keadaan bahaya yang berlipat ganda di sekitar laut itu.

Alasan kecelakaan ini jelas kelalaian tugas. Kenyataannya, alasan kecelakaan semacam ini terjadi karena kesalahan dari perbuatan manusia atau bahkan kelalaian tugas, dan kecelakaan kali ini dengan USS Fitzgerald juga tidak terkecuali.

Sudah untuk waktu yang lama, AS telah melakukan misi angkatan laut terbesar, paling kuat, paling berteknologi maju di dunia.

Terjadinya serangkaian kecelakaan ini tidak bisa menghindari kenyataan tertentu, tidak peduli bagaimana untuk menjelaskannya: Adanya pati-rasa atau kesalahan dalam operasi di Angkatan Laut Amerika Serikat. Selain itu, faktor lain apa lagi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yang sering terjadi di kapal perang AS?

Setelah memasuki abad yang baru, konflik terus berlanjut di titik-titik panas di seluruh dunia, dan kenyataannya, jumlah kapal-kapal militer AS saat ini tidak dapat memenuhi peningkatan ketegangan misi luar negerinya. Sampai batas tertentu, ini mencerminkan bagaimana penyebaran militer AS tampaknya telah mencapai titik yang melampaui genggamannya.

Pada 8 April tahun ini, militer AS untuk pertama mengeluarkan berita bahwa gugus kapal induk USS Carl Vinson akan berlayar ke perairan sekitar Semenanjung Korea. Seperti media di seluruh dunia yang mengira bahwa USS Carl Vinson sedang berlayar menuju Semenanjung Korea, tapi ternyata kapal induk ini ditemukan mengarah ke arah yang berlawanan dan berjarak sekitar 5.600 km dari Semenanjung Korea.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN yang berbasis di AS, alasan kesalah-pahaman ini adalah miskomunikasi antara Pentagon dan Gedung Putih. Beberapa komentator mengatakan bahwa kesalah-pahaman gugus kapal induk AS yang menuju ke Semenanjung Korea dan juga tabrakan baru-baru ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa ada masalah dalam penempatan Angkatan Laut AS di Samudra Pasifik Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun