Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Insiden Kecelakaan Kapal Perang AS Sering Terjadi di Kawasan Timteng dan Asia-Pasifik

30 Juni 2017   18:09 Diperbarui: 30 Juni 2017   18:51 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com-abc News+AP:Kyodo Iori Sagisawa

USS Lake Champlain adalah kapal penjelajah Ticonderoga-class dan bagian dari gugus kapal Group One dari USS Carl Vinson; Saat ini dikerahkan di Samudra Pasifik Barat. Pada 9 Mei 2017, kapal ini bertabrakan dengan kapal nelayan Republik Korea (ROK/Korsel) di bagian selatan Ulleungdo.

Dan USS Fritzgerald kapal perusak pembawa rudal yang dikerahkan untuk Armada di Pasifik, ini yang terjadi tabrakan dengan kapal kargo Crystal baru-baru ini 17 Juni 2017.

Beberapa catatan statistik telah menunjukkan bahwa dari tahun 2000 sampai sekarang, berbagai jenis kapal perang Angkatan Laut AS telah mengalami 25 tabrakan; Ketujuh orang yang tewas dalam tabrakan paling akhir ini merupakan tabrakan paling parah dalam 17 tahun ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, lokasi insiden yang melibatkan kapal-kapal perang AS terutama berpusat di Timur Tengah dan Asia-Pasifik, yang kebetulan merupakan titik pusat militer AS.

Ini berkaitan dengan strategi AS yang penyebarannya berada di  garis depan dan menggelar sejumlah besar kapal perang militer ke basis yang berada di negara lain, dan mengerahkan militernya di depan pintu negara lain. Mereka sering melakukan aktivitas militer. Sebagai contoh, kita telah melihat bahwa kapal perusak pembawa rudal ini telah melakukan latihan di Laut Tiongkok Selatan (LTS), dan setelah latihan tersebut, mereka kembali ke pelabuhan asalnya di Jepang.

Ini adalah semacam latihan militer. Frekuensi latihan militer semacam ini tentu saja akan melakukan perang-perangan di jalur perairan yang sama dengan kapal komersial yang mundar mandir di negara ini.

Kisah "hilangnya" Peter Mims

Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
Ada lagi kesalahan pahaman yang baru terjadi belum lama ini, yang dapat lebih mengungkapkan isu sentral lagi. Ada peristiwa tentang Peter Mins, seorang teknisi sistem gas turbin yang bertugas di kapal rudal pejelajah kelas-Ticonderaga, USS Shiloh. Yang secara tak terduga seolah "hidup kembali dari kematiannya" belum lama ini.

Pada 8 Juni lalu, USS Shiloh beroperasi di perairan timur Pulau Okinawa, Jepang, ketika Peter Mims, yang telah "hilang" selama beberapa hari dinyatakan hilang. Pejabat khawatir dia telah jatuh ke laut, dan mengerahkan helikopter, pesawat pencari, dan bahkan pesawat pengintai P-8 Poseidon untuk pencarian dan penyelamatan. Mereka mencari 50 jam tapi tidak menemukannya.

Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa pada 13 Juni (6 hari kemudian), seseorang menemukan Peter Mims berada di bidang teknik masih hiudp dan bertugas disana. Yang ironis adalah bahwa selama lebih dari seminggu dia tetap tinggal di USS Shiloh dan baik-baik saja.

Saat ini sedang diadakan penyelidikan tentang kasus "hilangnya" Peter Mims itu. Tapi isu manajemen AL-AS yang terungkap dari insiden ini tidak dapat terhindari.  Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki masalah dengan manajemen mereka. Mereka tidak memiliki petugas yang melaporkan ke mana dia pergi. Jika seseorang tidak mendengarnya dari belasan jam, itu tidak sesuai dengan peraturan manajemen, jadi kita bisa melihat dari kejadian ini betapa lemahnya manajemen mereka, atau beberapa kekurangan yang ada dalam manajemen mereka, dan itulah alasannya. Untuk beberapa masalah yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun