Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jalur Sutra Maritim Kuno dan Penyebaran Budaya Sutra, Porselen dan Teh

11 Desember 2016   13:19 Diperbarui: 11 Desember 2016   13:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Avian Aqua Miser Waterer & Hujiang Chinese

Pada tahun 804 M, Saicho (最澄), seorang biksu Jepang dikirim ke Dinasti Tang, Tiongkok untuk belajar agama Buddha, ketika kembali ke Jepang, ia membawa bibit teh. Sejak itu orang-orang Jepang mulai menanam pohon teh dan memproduksi teh. Sebelum lama itu, kebiasaan minum teh hanya populer dikalangan kelas atas Jepang.

Tren Konin Teh terbentuk menandai awal dari upacara minum teh Jepang. Sebelum tren Konin Teh berkembang menjadi budaya Jepang, hal itu terjadi melalui upacara minum teh di kuil, kompetisi teh, akademi upacara minum teh dan beberapa tahapan lainnya.

Porses evolusi ini selalu terkait erat dengan pengenalan terus menerus dari budaya teh Tiongkok. Upacara minum teh Jepang mengandung banyak unsur budaya Tiongkok. Budaya teh di periode Heian di Jepang sesungguhnya disalin dari isi Kitab “Classic of Tea” dari Lu Yu (中国 唐代 陆羽 '茶 经') baik bentuk maupun spritualnya.

Eisa (荣西) adalah pencetus teh Jepang (nenek moyang teh Jepang). Dia pernah belajar agama Buddha di Tiongkok pada zaman Dinasti Song (960-1279 M) ketika kembali membawa teh, perangkat teh (tea set) dan metode membuat teh, hal ini sekali lagi membuat tren baru tentang budaya teh di Jepang.

Kompetisi teh Jepang dipengaruhi oleh budaya teh yang dibawa dari Dinasti Song. Upacara minum teh Jepang diciptakan dalam proses menyerap, mencerna dan mengubah budaya teh Tiongkok.

Budaya teh Jepang mengintegrasikan arsitektur Jepang, dan seni kuliner dan telah menjadi bentuk budaya yang unik dari Jeapng.Yang dengan fokus pada harmoni, hormat, kebersihan dan keheningan, telah memiliki gayanya sendiri diantara budaya-budaya teh dunia.

Budaya Teh Di Korea

Pada tahun kedua era Taihe dari Dinasti Tang (唐太和二年) dari Dinasti Tang yaitu pada tahun 828 M, Lian (大廉) utusan dari Silla (新罗)-Semenanjung Korea ke Tang Dinasti, ketika kembali ke negaranya membawa biji teh dan menanamnya di  Jirisan (智异山) atas persetujuan dari Raja Silla.

Lian menjadi orang pertama yang memperkenalkan teh dari Tiongkok ke Semenanjung Korea dengan catatan tertentu. Tanggal 25 Mei setiap tahun telah menjadi festival teh di Korsel sampai sekarang, pada hari itu pemuda dan pemudi diatas atau yang berusia 20 tahun semua menghadiri upacara minum teh untuk ritus menjadi dewasa pada hari itu.

Selain itu, lima Ritus Nasional yang diadakan di Korsel adalah menyembah Kaisar Yan/Shennong Tiongkok kuno sebagai temanya. Semangat atau spirit dari Tea-Sage (Kebijaksanaan Teh), Kaisar Yan/Shennong diletakkan di sebuah tenda putih, dan orang-orang menawarkan, melayani, minuman dan membuat teh dan minum anggur untuk meminta berkat sambil menyembah Shennong.

Teh Tiongkok resmi dijual ke Inggris pada pertengahan abad ke-17. Karena transportasi mahal dan pemerintah Inggris mengenakan pajak minuman Timur ini hingga 119%, sehingga teh Tiongkok “lapsangsouchong black tea”  (teh hitam lapsangsouchong / 中国正山红茶) berharga sama seperti emas dan perak pada awalnya. Oleh karena itu minum teh menjadi status simbol yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun