Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, mental, politik dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Emansipasi Mana Lagi yang Dikejar?

13 September 2025   22:47 Diperbarui: 13 September 2025   22:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artinya, emansipasi mana yang perlu dioerjuangkan? (Sumber: Kompas.com)

Kalau di balik laki-laki hebat ada wanita hebat di baliknya, itu pribahasa yang sudah familiar. Lantas gimana kalau diputar pada wanita hebat ada laki-laki hebat di baliknya, apa itu mungkin? Kalau iya, kenapa sedikit yang membicarakan ini? Justeru kita lebih senang membenturkan makna emansipasi dengan kenyataan pahit di ruang sosial, wanita belum dapat haknya, begitu katanya.

Kalau bicara emenasipasi kita melihatnya terus membandingkan realitas dulu dengan sekarang, katanya gini terus sekarang. Atau sekarang pun begini belum paripurna. Padahal apa lagi, kok kurang terus. Kok tak sempurna mulu. Atau jangan-jangan "setara" itu artimya ingin kayak laki-laki?!

Saya kira kalau ini diketengahkan mungkin suara emansipasi wanita tidak lagi ramai. Sebab, hari ini diberi ruang (walau sudah dari dulu sudah diberi ruang) dan penghargaan oleh kaum laki-laki. Bukti itu, banyak kaum wanita terjun berkarir ke berbagai bidang kok, ada yang menjadi politisi, birokrat, peneliti, pakar agama dan paling hebat mungkin presiden di republik ini. 

Bukankah itu jabatan yang selalu seksi dibahas?

Di negeri kita wanita ingin menjadi pemimpin, walau ada saja pro-kontra, punya ruang yang sama kok. Asal ikut aturan dan seleksi yang dilakukan. Hal ini seharusnya menjadi catatan bahwasannya wanita punya kebebasan seperti laki-laki. Apanya lagi yang masih kurang?


Lepas dari itu tulisan ini arahnya lebih kepada bahwa di balik wanita yang aktif di ruang sosial ada peran di belakangnya. Peran itu laki-laki yang kadang luput dari perhatian kita. Di balik mana besar seorang Ibu Mega, ada peran dari sosok almarhum Pak Topik Kiemas, suaminya. Jangan lupa ayahnya, itulah Bung Karno. Dua sosok ini, terutama Pak Topik adalah orang yang memberi ruang Presiden pertama RI kebebasan, tanpa itu mungkin Ibu Mega hanya jadi orang biasa. Atau ibu rumah tangga dengan cucu yang nakal pastinya

Najwa Syihab, siapa yang tidak kita kenal dengan jurnalis berani lagi cerdas ini, yang sering membuat pejabat negara dibuat ketar-ketir kalau hadir di acara talkshow-nya. Siapalah Najwa Syihab tanpa ada sosok ayahanda Quraish Syihab dan sosok suami yang setia memahami juga terus mendukung proses kreatifnya? Kita tahu ayahnya juga kakeknya terkenal sebagai ulama ahli tafsir. Tak usah saya ketengahkan di sini, silahkan pembaca kulik sendiri.

Belum Gubernur Jatim sekarang, Ibu Khofifah, Mamah Dedeh dan Teh Oki Setiana Dewi di antara nama yang populer itu. Bisa kita pastikan ada sosok suami yang andil, setia dan tak lelah menyemangati di belakang layar.

Singkat kata, di balik wanita yang sukses ada pula uluran tangan laki-laki. Entah itu bapaknya, kakaknya, suaminya atau siapa saja punya andil. Oleh karena itu, keberhasilan adalah proses kerja sama yang baik. Tidak saling mendengki tapi mendorong agar tetap percaya diri. Saya kira begitu ya?

Terus bagaimana dengan istilah emensipasi yang terus dikoarkan? Apalagi yang hendak dituju? Sebab ternyata, emansipasti terkadang jadi alasan wanita lupa akan kodratnya. Lupa siapa dia wanita dan alam memberi pesan apa akan hadirnya. Sampai Doel Sumbang mengejeknya di lirik lagunya, emansipasi atau eman si sapi? Wallahu'alam.  (***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun