Mohon tunggu...
Mahliana De Uci
Mahliana De Uci Mohon Tunggu... Freelancer - dan bagaimana saya harus mengisi kolom ini?

Gemar menonton bola dan main PES. Asli Majalengka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Sebuah Keluarga

2 Januari 2021   20:07 Diperbarui: 2 Januari 2021   20:08 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Early Morning Painting - Aash. sumber: Artmajeur

Lagi,
kita akan jelang hari bersama.
Merebus pagi sepenuhnya
melipat selimut, menyibak gorden
sebelum terasing masing-masing.

Barangkali tak semua pagi
memberikan tenteram.
Tagihan listrik dan air,
janji yang kadaluarsa,
atau satu dari kita
tinggalkan rumah
tanpa mengetuk.
Ah, Kegelisahan itu lebih purba
ketimbang kita, sayang.

Ada kau dengar itu?
Jam weker Roni berdering
yang kesekian kalinya
menabrak udara hampa
hampa dalam dengkurnya.
Jujur saja, aku masih
tak sampai hati
membangunkan dia.
Di tenang air mukanya,
kadang terkenang kembali
masa kanak-kanak
yang tlah terhempas
tanpa kusadari benar
ia berlalu.

Maka, tolong,
mulai beringsutlah dan
hentikan deringnya dan
bantu Roni terjaga karena
ini hari akan kita jelang
bersama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun