Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Kami Masuk Top 10 Hasil UTBK 2020

30 November 2020   19:49 Diperbarui: 30 November 2020   20:01 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, sekolah membangun lingkungan yang kondusif dan berdaya saing. Dengan adanya lingkungan seperti ini, motivasi siswa akan terus terjaga dalam mempersiapkan dirinya menghadapi ujian.

Diantara para siswa, mereka saling bersaing positif dalam belajar, mereka saling membantu dan menguatkan satu sama lain. Kebersamaan di asrama menjadi faktor penting terbentuknya lingkungan yang kondusif dalam belajar.

Keempat, monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala dari para guru dan pembina asrama. Pertemuan mingguan, baik secara berkelompok maupun secara individu secara rutin dilakukan.

Guru dan pembina asrama mengikuti progress perkembangan siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian. Biasanya guru dan pembina asrama memonitor bagaimana siswa menyelesaikan materi pelajaran dan juga membantu mencarikan solusi terhadap kendala yang dirasakan ketika mengerjakan latihan soal-soal ujian.

Siswa dilatih untuk terbiasa mengerjakan soal-soal ujian. Ditargetkan sejumlah soal yang harus dikerjakan dalam satu harinya. Buku bank soal seolah menjadi teman sehari-hari siswa di dalam dan di luar kelas. Jika ada waktu luang, mereka terbiasa memanfaatkannya untuk mengerjakan soal atau berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya.

Kelima, komunikasi intens dengan orang tua juga terjalin dengan baik. Kebetulan, setiap hari Minggu orang tua biasa datang melakukan kunjungan ke asrama. Di waktu kunjungan inilah biasanya terjadi komunikasi yang baik antara orang tua, siswa, guru, dan pembina asrama.


Komunikasi yang hangat ini membuat siswa merasa nyaman dalam mempersiapkan diri. Sinergi antara orang tua dan sekolah seolah menjadi energi tambahan bagi siswa sehingga bisa terlecut untuk memberikan kemampuan terbaiknya.

Kiranya, kelima hal tersebut telah menjadi budaya di sekolah kami. Ketika siswa masuk ke kelas 12, siswa mulai mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk menghadapi itu semua. Biasanya, siswa kelas 12 sangat memahami akan tanggung jawab yang mereka emban sehingga mereka bisa menjalani semua proses dengan penuh semangat dan pantang menyerah.

Makna Prestasi

Lantas apa kiranya makna capaian prestasi kami ini?

Sudah pastinya, capaian prestasi ini tidak membuat diri kami jumawa dan sombong diri. Bagi kami, capaian ini hanyalah ibarat sebuah tirai bagi pendidikan yang dilakukan di sekolah kami. Tirai indah yang menutupi isi dalam rumah sekolah kami.

Maksudnya adalah sebenarnya dibalik kesuksesan ini masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki. Semua itu memang seakan tak terlihat, karena tertutup dengan tirai prestasi yang begitu menggembirakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun