Sederhananya, kita paham, lalu bagaimana kita membuat orang lain juga memahaminya.Â
Hal ini juga yang membuat semangat kita untuk terus membaca tetap terjaga.
Permasalahan terbesar dalam membangun rasa cinta akan membaca adalah konsistensi. Membaca belum menjadi budaya di masyarakat.Â
Membaca masih menjadi sekedar sebuah hobi, belum menjadi sesuatu yang penting, apalagi kebutuhan.Â
Ini menjadi pekerjaan rumah untuk kita semua, untuk membangun budaya tersebut. Kita bisa memulainya dengan hal kecil, misalnya menjaga konsistensi untuk terus membaca setiap harinya, walaupun hanya 5 atau 10 halaman.
Alhasil, membaca buku bukan sekedar melakukan kegiatan baca buku, tetapi membaca dengan penuh kesadaran dan kedalaman pemahaman. Inilah yang saya maksud perbedaannya. Kita benar-benar membaca buku, bukan hanya membolak-balikkan halamannya. Membaca yang seperti inilah yang bisa membangun rasa cinta kita akan membaca. Yang pada akhirnya akan membudaya di masyarakat. Budaya yang akan membuat membaca menjadi sebuah kebutuhan.