Apa sebenarnya arti "pintar"? Apakah sekadar nilai bagus, gelar tinggi, atau cepat memahami sesuatu? Naval Ravikant---seorang investor dan filsuf modern---punya definisi berbeda:
"You're smart when you get what you want out of life."
(Kamu pintar saat berhasil mendapatkan apa yang kamu inginkan dalam hidup.)
Definisi ini kemudian diadopsi dan dijelaskan ulang oleh Agusleo Halim, content creator sekaligus entrepreneur Indonesia, dalam videonya berjudul "Cara Lebih Pintar dari 99% Manusia di Bawah 15 Menit".
Menurut Agusleo, menjadi pintar bukan hanya soal mengetahui banyak hal, tetapi mampu merancang hidup agar selaras dengan keinginan kita yang paling dalam.
1. Punya Goal yang Tepat
Langkah pertama menurut Agusleo adalah menentukan goal hidup yang benar-benar penting bagimu, bukan yang sekadar terlihat keren di mata orang lain.
Ia mengisahkan tentang Andi, seorang pemuda dengan uang dan prestasi segudang. Tapi Andi merasa kosong. Ia ingin hidup damai di desa bersama keluarga---tapi tak bisa. Ia terjebak dalam definisi "sukses" versi orang lain.
"Andi tidak pernah mencari definisi suksesnya sendiri. Ia terdistorsi oleh ilusi sukses yang dibentuk oleh dunia." -- Agusleo Halim
2. Bangun Sistem, Bukan Sekadar Harapan
Goal saja tidak cukup. Harapan tanpa sistem hanya imajinasi. Maka setelah tahu apa yang kamu inginkan, kamu harus membuat sistem input yang mendekatkanmu ke tujuan.
Contoh sistem: membaca buku 10 menit per hari, membuat jurnal progres mingguan, atau menyusun rutinitas pagi yang membentuk disiplin.
Kebanyakan orang hanya ingin hasil tanpa usaha. Padahal, kata Agusleo, output hanya akan datang jika input-nya konsisten.
3. Evaluasi Posisi: Kamu Lagi di Mana?
Setelah membangun sistem, lakukan review berkala. Apakah sistemmu membawa kamu semakin dekat ke goal, atau justru menjauh?
Ini bagian penting dari framework pintar versi Naval: bukan hanya bergerak, tapi tahu ke mana kamu bergerak, dan kenapa.
"Lu harus review terus. Kalau ada yang nggak cocok sama kepentingan lu, koreksi." -- Agusleo Halim
4. Lawan Ego, Jaga Mental Titik Nol
Saat kamu sudah merasa "pintar", justru di situlah bahaya besar: ego. Banyak orang jadi malas belajar ulang karena takut terlihat bodoh.
Naval dan Agusleo sependapat: kamu harus terus meng-nol-kan diri, seolah kamu selalu belajar dari awal.
Karena dalam hidup, tidak ada tamat belajar.
5. Aktif, Bukan Pasif
Menurut model The Cone of Learning, orang hanya mengingat:
10% dari yang dibaca,
20% dari yang didengar,
30% dari yang dilihat.
Tapi akan mengingat 90% dari apa yang dipraktikkan dan diajarkan.
Maka kalau kamu ingin pintar, berhenti cuma membaca. Mulailah mempraktikkan dan mengajarkan.
Agusleo pun berkata:
"Makanya gua bahas ulang buku-buku yang gua baca. Karena saat gua bisa menjelaskan, itu artinya gua ngerti."
Kesimpulan: Pintar Itu Soal Mencapai Tujuan
Framework menjadi pintar dari Naval Ravikant yang diangkat kembali oleh Agusleo Halim menunjukkan bahwa:
1.Pintar = bisa dapat apa yang kamu inginkan.
2.Kamu harus punya goal yang jelas.
3.Bangun sistem yang konsisten.
4.Evaluasi dan koreksi arahmu.
5.Tekan ego dan terus belajar dari nol.
6.Aktifkan pembelajaran: praktik dan ajarkan ulang.
Jadi, pertanyaannya sekarang bukan "Kamu pintar atau nggak?", tapi:
"Sudahkah kamu mendapatkan apa yang benar-benar kamu inginkan dalam hidup ini?"
Kalau belum, mungkin kamu masih harus belajar menjadi pintar---dengan versi yang lebih jujur dan lebih dalam.
Sumber Video:
Agusleo Halim, Cara Lebih Pintar dari 99% Manusia di Bawah 15 Menit, diunggah pada Minggu, 11 Mei 2025 di kanal YouTube Agusleo Halim.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI