Wahai jiwa-jiwa yang terluka
Tuliskanlah
Bait-bait sajak tentang perihnya saat duka menghujam
Serupa pahatan ombak yang mengikis tajam
Pada karang di bibir pantai tempat ratu pantai selatan bersemayam
Wahai hati yang mencinta
Tuliskanlah
Syair lagu tentang gelora yang mengguncang dada
Serupa barisan tetes embun di daun cemara
Pada tebing gunung tempat para dewa mencipta asmara
Wahai engkau yang merindu
Tuliskanlah
Untaian kata saat kalbu menagih janji tuk bertemu
Serupa ukiran indah sang mega
Pada angkasa tempat bianglala menampakkan muka usai hujan mereda
Wahai insan yang memendam cemburu
Tuliskanlah
Aksara tentang irisan rasa penuh duga
Serupa lekukan tapak-tapak kaki
Pada tumpukan batu sejarah tempat titisan Wisnu turun ke bumi
Demi kisah yang tak pernah usang tuk di buka
Tuliskanlah
Sebagai prasasti pagimu
Sebelum datangnya senja
Pertanda waktu
Tak mampu lagi memutar cerita
Tangerang, Oktober 2020
Mahendra Paripurna