Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ekspresi Unik Saat Menerima Hadiah atau Mendapat Barang Baru

3 Januari 2019   12:30 Diperbarui: 3 Januari 2019   12:38 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen natal dan peralihan tahun selalu dijadikan ajang untuk saling bertukar hadiah. Entah sebagai salah satu pelengkap ritual keagamaan ataupun untuk mempererat keakraban baik di lingkungan kerja, pertemanan maupun keluarga.

Selain itu ada momen lain di setiap tahun yang juga menjadi ajang memberi kado atau hadiah. Saat ulang tahun, kenaikan kelas, hari raya Idul Fitri ataupun hadiah atas prestasi anak di sekolah. Selain itu bisa juga atas prestasi anak di rumah karena patuh, membantu orang tua atau sebab lainnya.

Saya masih ingat saat dulu masih berpacaran dengan mantan yang sekarang sudah menjadi pasangan hidup pernah diberi hadiah jam tangan. Rasanya saat itu berbunga-bunga. Ada rasa bangga ketika mengenakannya. Dan mengharap ada yang bertanya jam baru dari mana agar bisa menjelaskan bahwa ini adalah hadiah dari sang kekasih. Hehehe.

Tapi sensasi yang berbeda juga saya rasakan saat masih kecil dan mendapat hadiah jam tangan dari ayah saya. Kebetulan itu adalah jam pertama yang saya miliki. Terhitung ketinggalan dibanding teman-teman saya yang sudah punya lebih dahulu model tersebut. Rasanya sama persis seperti mendapat mainan baru, senangnya luar biasa. Sepanjang hari sibuk memandang dan memainkan jam tersebut. Boleh dibilang sedikit norak sih memang.

Pada usia dewasa sekarang, saya masih memiliki kebiasaan yang sebenarnya ini bisa di bilang rahasia dan hanya orang terdekat yang tahu. Tapi berhubung para pembaca sudah saya anggap orang dekat bolehlah saya sedikit berbagi.

Saat ini setiap kali saya mendapat barang baru, baik berupa hadiah ataupun membeli sendiri hasil dari perjuangan mencari info discount-an besar, saya jarang memakai barang tersebut langsung. Karena rasanya sayang jika barang yang harga aslinya mahal itu sampai rusak. Ssst, rahasia ini jangan disebarkan ya khusus untuk kalian saja.

Ada sebuah sepatu merk terkenal yang saya beli beberapa tahun lalu tapi sampai saat ini belum "tega" saya pakai. Selain karena sepatu lama saya masih cukup baik. Alasannya ya itu tadi "karena su sayang" eh maksudnya karena sudah sayang. Mungkin ada juga sih pasti teman pembaca yang berfikir mubazir membeli kalau begitu. Sah sah saja pendapat itu.

Tapi kalau menurut saya, suatu waktu juga pasti saya pakai kalau sepatu yang sekarang sudah rusak. Hitung-hitung sedia payung sebelum hujan. Halahh.

Kebiasaan aneh bin lucu juga ternyata menurun pada anak lelaki saya yang bungsu. Setiap kali dia mendapat barang baru maka itu pertanda bahwa akan ada teman baru yang menemani dia tidur di ranjang. Mulai dari diajak bercakap sampai dengan memeluk barang tersebut saat terlelap.

Jika barang tersebut berupa boneka superhero ataupun robot-robotan sih mungkin biasa dan tidak perlu diherankan. Tetapi yang terkadang membuat istri mengomel karena semua barang diperlakukan sama.

Seperti tahun baru ini dia minta dibelikan sepatu baru karena kebetulan sang kakak juga sudah terlebih dahulu dibelikan. Begitu sampai di rumah dia memperlakukan sepatu tersebut sama seperti mainannya yang lain. Berbincang dan menaruhnya begitu saja di kasur dianggapnya sebagai kawan baru yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun