Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media dan co-PR -- Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Revolusi Senyap: Sunyi yang Menggetarkan

5 Juli 2025   21:27 Diperbarui: 5 Juli 2025   20:08 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi masyarakat diam.

Kita menonton DPR tidur di rapat. Kita baca berita korupsi bansos. Kita tahu proyek strategis mangkrak. Tapi kita scroll ke bawah. Lalu buka YouTube. Lalu nonton prank. Lalu selesai.

Itulah revolusi senyap: ketika kita tahu, tapi tidak peduli. Ketika kita peduli, tapi tidak bicara.

Solusi: Menghidupkan Suara-Suara Kecil

Revolusi senyap tidak bisa dihadapi dengan revolusi besar. Ia terlalu halus untuk dibalas dengan demo. Terlalu sunyi untuk dihadapi dengan orasi.

Tapi bisa dilawan.

1. Media Kecil, Suara Besar

Saya percaya pada kekuatan media lokal. Saya membangun Jawa Pos dari Surabaya, bukan Jakarta. Dan justru di situlah kekuatannya. Media lokal lebih tahu denyut masyarakat. Maka hidupkan media RT, media kelurahan, akun Instagram RW. Jangan biarkan informasi hanya datang dari "pusat".

2. Kelas Kritik Digital

Setiap sekolah, setiap pesantren, setiap komunitas, bisa bikin "kelas kritik digital". Bahas berita viral. Bedah kebijakan. Lalu ajarkan: kritik itu cinta. Jangan hanya ajarkan Pancasila dan Budi Pekerti di kertas. Ajarkan mereka cara bicara tanpa takut dibungkam.

3. Warung Kopi sebagai Parlemen Rakyat

Saya lebih percaya pada diskusi di warung kopi daripada di talkshow TV. Karena warung kopi jujur. Maka ayo hidupkan diskusi warung kopi. Bikin "Ngopi Bareng Tokoh". Undang lurah, ustaz, dosen. Bukan untuk ceramah. Tapi untuk ngobrol. Tanpa podium. Tanpa protokoler.

4. Aplikasi Demokrasi Partisipatif

Jika kita tidak percaya DPR, maka ciptakan e-parlemen lokal. Aplikasi ringan untuk RT/RW. Isinya polling, saran, diskusi warga. Pemerintah tinggal pantau. Warga tinggal klik. Revolusi digital melawan revolusi senyap.

Akhir Kata...

Revolusi senyap adalah krisis yang tidak tampak. Tapi nyata. Ia terjadi saat orang-orang baik memilih diam. Saat orang pintar memilih sibuk sendiri. Saat semua orang merasa, "Biarlah... bukan urusanku."

Tapi percayalah, diam bukan pilihan aman. Ia adalah jalan pelan menuju kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun