uatu hari menjelang sahurada senyapyang harus di patuhiSuara sahuryang membangunkan tidurhanya sebatas rindu..
Puisi yang menceritakan betapa bodohnya seorang ayah demi keluarganya
Beton mewah bertinggi, tak menyadari,Bahwa kehidupan nyata adalah di bawah sana.
Bukan bidadari turun dari kayangan. Membawa sayap sutera dan mahkota surgawi
Melalui senyap, kita temukan diri sejati,Harmoni alamiah mengajarkan keseimbangan dan kedamaian.
Jika politik senyap sudah bergerak, Maka yang dirasakan serangan tak terlihat, Namun terasa sesak di setiap langkah dan gerak
Kita adalah beragam pribadi dalam satu tubuh yang fana, kadang bercengkrama akrab laksana kawan, nikmati saja, dengan itu kita berkelana di dunia
Gelap, begitulah kata mereka menjelang lelap, hitam pekat, sekiranya ada perumpamaan yang tepat
Tsunami tak datang saat badai mengamuk, Tsunami datang saat air di tepi laut tiba-tiba surut. Kala bahagia tiba, bersiaplah pada cakra manggilingan.
Semua tentang titik mulai. Harus ada akhirnya. Gelap di antara bintang dan cahaya rembulan
Rekomendasi puisi bertema Desa. Suasana Desa saat malam hari. Puisi-puisi Defri N. Sae
Timo lupa membuat PR Bahasa Indonesia. Ia datang lebih pagi untuk menyelesaikannya di kelas. Namun, ketahuan Bu Guru. Hukuman apa yang diterimanya?
Mencintai dalam senyap merupakan pilihan menyakitkan sekaligus memberi kebahagiaan yang menikam.
Basahlah, lembut merambah merambat di jaringan aorta tak meronta
Didikan "senyap" ayah dan ibu untuk mencintai buku lebih bermakna dibandingkan beribu kata-kata nasihat dan petuah.