Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media, PR, Ghotswriter, Paralegal. Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" | https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tongkat Komando, Warisan Hening, dan Jejak Hijau

24 April 2025   07:50 Diperbarui: 24 April 2025   07:50 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolonel Inf Irfan Amir dan Kolonel Inf Amril Haeruman Tehupelasury

Oleh Mahar Prastowo

Ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar serah terima jabatan di tubuh militer. Di lingkungan pasukan elit seperti Kopassus, pergantian komando bukan hanya soal jabatan berganti, tapi juga tentang nyala semangat yang diwariskan, tentang nilai-nilai yang dijaga dalam hening, dan tentang bagaimana sejarah ditulis ulang dengan tinta yang sama: loyalitas.

Senin, 21 April 2025, di Lapangan Ahmad Kirang, Markas Komando Pasukan Khusus, Cijantung, menjadi saksi bisu peristiwa penting itu. Sebuah hari yang barangkali hanya akan muncul sekilas di berita harian, namun bagi para prajurit, bagi mereka yang pernah merasakan tanah bergetar karena sepatu lari pagi dan udara menegang karena latihan senyap, ini adalah hari dengan gema panjang.

Upacara Sertijab Dan Grup 1 Kopassus
Upacara Sertijab Dan Grup 1 Kopassus


Sebuah Penyerahan yang Penuh Arti

Mayjen TNI Djon Afriandi, Komandan Jenderal Kopassus, memimpin langsung upacara serah terima dari Kolonel Inf Irfan Amir---perwira penerima penghargaan Samkaryanugraha dari Presiden RI---kepada Kolonel Inf Amril Hairuman Tehupelasury.

Mayjen TNI Djon Afriandi, Komandan Jenderal Kopassus. (Dokpri)
Mayjen TNI Djon Afriandi, Komandan Jenderal Kopassus. (Dokpri)

Nama terakhir ini bukan sosok asing. Ia adalah mantan Wadan Grup 1, mantan Dansatgas TNI di Lebanon, dan pernah menjabat Komandan Sekolah Komando Pusdiklatpassus. Dengan napas Parako yang kental, ia kembali ke Grup 1 bukan hanya sebagai pemimpin baru, tapi sebagai penyambung semangat lama yang tidak boleh padam.

"Loyalitas tanpa batas adalah kunci menghadapi tantangan zaman," katanya lirih tapi jelas, dalam gaya khas pemimpin yang memimpin dari depan---bukan dari podium.

Museum Para Komando (Dokpri)
Museum Para Komando (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun