Maafkan kami, generasi berikutnya.
Kami yang dulu begitu bangga melempar batu,
kini menunduk malu di hadapan bangunan busuk hasil reformasi palsu.
Yang kami beri ruang demokrasi,
ternyata membangun dinasti.
Yang kami beri hak bicara,
ternyata mencipta pasal-pasal penjaga tahta.
Kini negeri ini seperti dijarah setiap hari,
bukan oleh penjajah bersenjata,
tapi oleh bangsa sendiri:
para koruptor, para politisi culas,