Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media, PR, Ghotswriter, Paralegal. Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" | https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Horor

Bendera Setengah Tiang di Kompasiana

1 Mei 2025   00:17 Diperbarui: 1 Mei 2025   00:05 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bendera Setengah Tiang di Kompasiana

Oleh: Mahar Prastowo

Saya menulis. Tiba-tiba tulisan saya ditinjau ulang.  
Alasannya: diduga melanggar syarat dan ketentuan.  

Saya membaca ulang tulisan saya. Tidak ada fitnah. Tidak ada kebohongan. Tidak ada seruan makar. Yang ada hanya analisis. Tulisan opini. Pandangan atas fakta.  

Tentang seorang ayah: mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.  
Yang bicara lantang soal wakil presiden yang masih terlalu muda.  
Dan tentang seorang anak: Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo.  
Yang tiba-tiba dicopot dari jabatannya sebagai Panglima tempur di wilayah paling strategis Indonesia.

Tulisan itu diturunkan.  
Padahal bukan di Kompas. Hanya di Kompasiana. Tempat warga negara biasa bisa bicara. Tempat rakyat menulis tanpa meja redaksi.

Tapi rupanya... ada meja juga di sana. Meja sensor.  


Kompas tidak pernah mengaku menyensor. Mereka menyebutnya “moderasi konten.”  
Kata yang lebih halus. Lebih modern. Lebih digital.

Tapi saya tumbuh besar di era ketika sebuah tulisan yang dicekal itu disebut “pembreidelan.”  
Kami menyebutnya dengan jujur. Karena zaman itu tidak punya topeng algoritma.


Saya bisa paham kalau tulisan itu bernada keras.  
Saya bahkan siap kalau tulisan itu ditanggapi.  
Tapi yang terjadi: tulisan saya tidak ditanggapi. Ia dikubur.  

Dibungkam diam-diam, tanpa debat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun