Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media dan co-PR -- Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi, Sebab dan Solusi Tawuran Remaja Jakarta di Bulan Puasa

15 Januari 2025   22:35 Diperbarui: 15 Januari 2025   20:56 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tawuran Remaja di Bulan Puasa: Refleksi, Sebab, dan Solusi untuk Jakarta.

Penguatan Peran Orang Tua
Orang tua harus lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka, terutama selama libur sekolah. Mengadakan buka puasa bersama keluarga dan kegiatan rohani dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga anak-anak tetap terlibat dalam lingkungan yang positif.

  • Fasilitas untuk Kegiatan Produktif
    Pemerintah daerah perlu menyediakan lebih banyak fasilitas untuk kegiatan remaja, seperti turnamen olahraga, pelatihan keterampilan, atau program kerja sosial. Di Jakarta Timur, pemerintah dapat memaksimalkan fungsi RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) sebagai pusat kegiatan anak muda.

  • Patroli dan Pengawasan Ketat
    Kepolisian, Satpol PP, dan pihak terkait harus meningkatkan patroli di kawasan yang rawan tawuran, terutama pada waktu menjelang sahur. Selain itu, teknologi seperti CCTV juga dapat dimanfaatkan untuk memantau aktivitas remaja di titik-titik tertentu.

  • Pendekatan Komunitas dan Agama
    Komunitas lokal dan tokoh agama dapat berperan sebagai penggerak dalam memberikan bimbingan moral kepada remaja. Misalnya, mengadakan pesantren kilat, diskusi keagamaan, atau kegiatan amal bersama selama Ramadan.

  • Sanksi dan Rehabilitasi
    Bagi pelaku tawuran, perlu diterapkan sanksi yang mendidik, seperti mengikuti program rehabilitasi, pelatihan keterampilan, atau layanan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan agar mereka tidak kembali terlibat dalam perilaku serupa.

  • Komunitas lokal dan tokoh agama dapat dirangkul menjadi penggerak dalam memebrikan bimbingan moral. (ilustrasi)
    Komunitas lokal dan tokoh agama dapat dirangkul menjadi penggerak dalam memebrikan bimbingan moral. (ilustrasi)
    Perspektif Jangka Panjang

    Untuk mengatasi tawuran secara sistemik, diperlukan pendekatan multidimensional. Pendidikan karakter harus menjadi prioritas dalam kurikulum sekolah. Selain itu, pemerintah daerah perlu menggandeng sektor swasta dan LSM untuk menciptakan lebih banyak program pengembangan pemuda.

    Kesadaran kolektif masyarakat juga penting. Jika setiap individu, mulai dari keluarga, sekolah, hingga lingkungan, bekerja sama untuk menciptakan budaya damai, tawuran remaja dapat diminimalkan. Bulan Ramadan seharusnya menjadi momen untuk memperkuat nilai-nilai positif, bukan menjadi ajang untuk melampiaskan emosi destruktif.

    Dengan langkah konkret dan kolaborasi semua pihak, Jakarta dapat menjadi kota yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda. Tawuran remaja bukan hanya masalah kenakalan; ini adalah panggilan bagi kita semua untuk berperan aktif dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun