gadis
a.a.a.aÂ
abang sedang dalam fase tolol
abang sedang memikirkan
abang dalam diri beng-beng
empat sachet 9.300,-
ind*mar*t (saja)
lidah abang menjilat lama
tubuh beng-beng
kacang mete
wafer kriuk
menambah rumit nan liuk
jalan selesai abang dalam fase tolol
lambat tapi aduhai surganya
mulai merefesh otakÂ
oho...
oho...
abang jujur terganggu
oleh bibir pagi buta
merah borok lama
abang
aduh
aduh gagal fokus aww
haruskah abang gelantungan
di kebon yang dulunya
milik warga +62
tapi sekarang,
surat hak miliknya
dikuasai orang asing
paling raja
paling dewa
melabeli merah seluruh tanah
kampung abang
dengan uang-uang gelapnya
abang, jadi sumpek mumet
muak nan muach
abang terjepit gadis
di antara kampung
dan kota kerdil
mana beng-beng?
katamu
"bang, sini dong, dekati aku"
ah siap tanpa malu, tanpa ikhlas
"bang, ayo kita melahirkan
bayi berbentuk huruf S"
"Ayo!"
gelegar petir menyambar
sisi-sisi satelit penangkar petir
3,5 jutaan
gadisku melolong
sakit, huh hah
"bang, percayalah setelah
buah cinta kita lahir,
kamu nggak harus menjilati
beng-beng lagi"
"pikirkan, bang-bang saja"
ide brilianku
telah menanti
(aha)
bayi berbentuk "S"
itu akan disumbangkan
pada bang-bang
semogaÂ
dengan penuh syukur
tumbuh menjadiÂ
pemuda...
dan dia berkata:
"Bang-(S)at!"
(2025)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI