Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ritual Kehancuran Bernama Cinta

14 April 2025   05:50 Diperbarui: 14 April 2025   05:50 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A Man in Black Leather Jacket while Drinking (Pexels/cottonbro studio)

Oleh M. Sanantara
Ritual Kehancuran Bernama Cinta

suatu saat,  
matahari---  
masihkah melipat bau alkoholnya  
di senyum dan cahaya keemasanku?

anehnya,  
menghapus sisa air mata malam itu,  
aku: pria yang anehnya,  
menangisi diri  
kau yang tak selamat.

apakah artinya cinta  
saat kita saling menghancurkan dari dalam?

pikiranku  
badai tropis---  
hanya mengelilingi keberadaanmu  
yang tercerabut  
dari inti kekosongan.

ya, itu, sayangku  
sebelum angka pertama  
satu  
lahir ke dunia.

tapi itu cinta  
yang merusak gravitasi dadaku,  
sakit---  
sakit---  
sakit.

segala yang diberi cinta  
adalah yang diambil segalanya,  
tanpa mengetuk daya tahan hatiku  
di demam paling sempurna:  
4000 derajat celcius.

kau mengikat pembuluh darahku.  
tak bisa lepas.  
tak bisa lepas.

baiklah---  
mari hancurkan saja kita.  
sekali lagi, ucapkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun