Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Disjungsi Kronis

5 Februari 2025   20:02 Diperbarui: 5 Februari 2025   20:02 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reflection of a Person on the Water (Pexels/cottonbro studio)

Tuhan datang malam ini,  
di hadapan dewa Chronos,  
ovulasi gagal.  
Di antara detik terbakar,  
kau tetap berkata,  
sebab malam, sebab malam,  
tak beruang, sebab kawin,  
sebab kawin tak bermusim.

Ah, eraman telurku,  
lindapan hilang,  
tertelan gravitasi,  
menghitung putaran bumi tersisa.  
Tetaskan segera,  
undang dalam keluasan mati,  
awal kelahiran terlambat,  
di balik jejak-jejak waktu hancur.

Kau berujar tentang siklus,  
seperti gravitasi menahan,  
bintang tertahan  
dalam pelukan waktu terperangkap.  
6, 14, 48 jam rahimku  
belum juga disibak.  
Wajar, tak ada musim kawin---  
beku, mengeras.  
Mana pejantan, mana?!

Melebur tiap detik,  
ranjang ini sayang,  
menantikan pengakuanmu.  
Ia ingin, bersama-sama,  
kita berteriak, "Hei, hei,  
ini ranjang kematian kita,  
hei, hei, taman firdaus  
keturunan orang-orang mati."

Di luar, matahari terbenam  
segerombolan lebah kehilangan arah.  
Dalam kelembapan malam,  
aku mencari jejak-jejakmu  
dalam dinding waktu menipis---  
tak ada suara,  
hanya getaran menghantui tiap celah.

Setiap nafas harapan terlepas,  
setiap detik momen kelahiran  
terhenti ruang hampa---  
tak ada musim menghidupkan  
kenangan mati.

**

M Sanantara
Bgr, 05022025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun