Mohon tunggu...
MA Fairuz Iwanata
MA Fairuz Iwanata Mohon Tunggu... Siswa yg sedang uprak

alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Antara Puitis atau Berlebihan: Menelaah Gaya Bahasa Andrea Hirata dalam Sang Pemimpi

19 Februari 2025   19:20 Diperbarui: 19 Februari 2025   19:17 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Konflik dan Resolusi

Konflik yang ada dalam Sang Pemimpi lebih bersifat internal, yaitu perjuangan para karakter dalam menghadapi batasan yang ditetapkan oleh diri sendiri dan lingkungan. Namun, beberapa tantangan eksternal seperti masalah ekonomi dan sosial kurang dieksplorasi secara mendalam. Penyelesaian konfliknya juga cenderung terasa instan dan mudah, sehingga mengurangi nuansa realistis yang terdapat dalam cerita.

Relevansi Sosial

Andrea Hirata berhasil menciptakan gambaran yang kuat mengenai kehidupan masyarakat Belitung, termasuk tantangan kemiskinan serta keterbatasan akses terhadap pendidikan. Hal ini memberi novel ini relevansi sosial yang signifikan. Namun, terdapat beberapa stereotip yang muncul dalam penggambaran masyarakat Belitung, yang mungkin tidak sepenuhnya akurat atau adil dalam representasinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun