Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Stop Normalisasi Guru Murid Bikin Konten Viral di Sekolah! Ini Bukan Reality Show

15 September 2025   11:11 Diperbarui: 15 September 2025   15:19 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stop memvideokan anak di sekolah tanpa izin (Foto: Freepik/ pchvector

Hari ini, hampir semua momen hidup kita bisa direkam dan diunggah. Dari hal sepele seperti kucing takut sama timun, sampai hal serius seperti kecelakaan di jalan raya. Sayangnya, sekolah pun ikut terseret ke dalam budaya ini. Ruang kelas yang seharusnya jadi tempat belajar, kini sering berubah jadi panggung konten.

Coba ingat, berapa kali kamu lihat video murid dipermalukan di kelas, guru marah besar lalu direkam diam-diam, atau murid jadi korban bullying yang kemudian viral di TikTok atau Instagram?

Awalnya mungkin terlihat “seru.” Ada yang menanggapinya dengan berbagai komentar, ada yang menambah meme, ada juga yang sekadar menyebarkan tanpa berpikir panjang. Lama-lama, masyarakat terbiasa menonton itu. Kita nyaris kebal. Seolah-olah hal itu normal.

Padahal, setiap kali ada yang menekan tombol rekam di ruang kelas, ada nyawa, perasaan, dan masa depan anak-anak yang dipertaruhkan.

Fenomena Normalisasi Video di Sekolah

Fenomena ini makin nyata. Video murid ribut di kelas lalu diunggah ke TikTok. Video guru kehilangan kesabaran tersebar di Instagram. Video murid di-bully beredar luas di WhatsApp Group.

Konten-konten ini terus membanjiri layar kita. Dan yang lebih berbahaya, semakin banyak orang menganggap hal ini wajar.

“Ah, direkam biar guru kapok.”

“Gapapa, biar viral aja, seru kan.”

“Ya sudah, namanya juga anak-anak sekarang.”

Pernah dengar kalimat-kalimat seperti itu? Inilah yang disebut normalisasi. Sesuatu yang salah, tapi karena sering terjadi dan sering ditonton, lama-lama dianggap biasa. Dampak negatifnya apa?

1. Dampak untuk Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun