Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

G-Dragon, Ekspor Non-Migas Korea Paling Berkilau di KTT APEC 2025

24 Juli 2025   12:35 Diperbarui: 25 Juli 2025   14:15 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan liputan eksklusif APEC 2013 (Foto: docpri)

Perdana Menteri Kim Min-seok bahkan menyebut KTT ini sebagai momen "membuktikan kekuatan demokrasi dan martabat budaya Korea kepada dunia."

Dalam kerangka ini, penunjukan G-Dragon menjadi bagian dari "narrative crafting" yang cerdas. Korea Selatan ingin tampil sebagai negara yang kuat secara teknologi, industri, juga memimpin dalam bidang kreatif, inklusif, dan berkelanjutan.

Sebagai duta kehormatan APEC, G-Dragon akan tampil dalam berbagai materi promosi, termasuk video global yang diproduksi oleh Shin Woo-seok, sutradara kreatif ternama dan pendiri Dolphiners Films. 

Ini berarti gaya visual yang artistik, sinematik, dan tentu sangat K-pop, kombinasi ideal untuk menyasar audiens Gen Z dan milenial di kawasan APEC yang jumlahnya mencapai ratusan juta jiwa.

Bukan rahasia lagi, generasi muda saat ini adalah influencer ekonomi. Mereka adalah konsumen budaya sekaligus pembentuk tren gaya hidup, penentu arah inovasi teknologi, hingga penggerak gerakan keberlanjutan. Dalam konteks ini, menjadikan G-Dragon sebagai juru bicara APEC bukan hanya efektif, tapi juga relevan secara ekonomi global.

Perspektif Ekonomi Global dengan Pop Culture

Secara global, penunjukan figur budaya populer ke dalam forum ekonomi bukan hal baru. Shakira pernah menjadi sorotan besar saat menerima Crystal Award di Word Economic Forum 2017 di Davos. Angelina Jolie pernah membawa narasi ekonomi inklusif beberapa kali di ajang serupa.

BTS pernah dihadirkan di Sidang Umum PBB 2021, dan BlackPink sebagai Duta COP26 untuk kampanye perubahan iklim di UK pada tahun yang sama. 

Dalam era pasca-pandemi, ekonomi dunia bergerak ke arah yang lebih experience-based dan story-driven. Produk tidak lagi bersaing hanya soal fungsi, tapi juga soal nilai emosional dan simbolik. Inilah mengapa budaya menjadi bagian penting dari keunggulan komparatif baru.

Negara seperti Jepang telah lama memanfaatkan karakter seperti Doraemon dan Hello Kitty untuk soft diplomacy mereka. Akan tetapi, Korea Selatan melangkah lebih jauh, menjadikan artis K-pop sebagai wajah dari forum global yang biasanya penuh jas dan dasi. Ini adalah cara baru mereka menyampaikan pesan ekonomi dengan bahasa visual, musik, dan gaya hidup.

Risiko? Tentu Ada, tapi Potensinya Tak Main-Main.

Tentu saja, penunjukan G-Dragon sebagai duta kehormatan APEC 2025 mengundang pertanyaan kritis di kalangan pengamat ekonomi dan diplomasi. Apakah forum sebesar APEC akan tergelincir menjadi sekadar branding exercise?

Kekhawatiran ini valid, terutama karena APEC selama ini dikenal sebagai arena serius yang mempertemukan kepala negara dari 21 ekonomi terbesar di dunia, dari Amerika Serikat, China, Jepang, hingga Australia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun