Saya tahu Anda bukan pengganti saya. Tapi selama dia di sekolah, Anda adalah orang tua keduanya.
Saya tidak bisa selalu di sana membetulkan kerah seragamnya, atau menenangkan tangisnya.
Tapi saya percaya Anda bisa.
Terima kasih sudah memilih profesi yang menanamkan masa depan untuk anak-anak kami.
Terima kasih sudah bersedia repot.
Terima kasih sudah mau mengenal setiap murid, meski sibuk.
Kalau ada yang bisa saya bantu agar anak saya lebih mudah belajar, tolong bilang.
Saya bukan orang tua sempurna, tapi saya janji saya mau belajar demi mereka.
Salam hormat dan terima kasih
Melepas tapi tetap ada
Kadang orang bilang, "Nanti kalau sudah SD, anak makin jauh sama orang tua." Saya tidak mau percaya itu. Karena kalau caranya benar, SD justru saat kita makin dekat dengan anak dengan cara baru.
Betul, kita tak bisa lagi memegang tangan mereka setiap langkah, tapi kita bisa menjadi tempat pulang yang nyaman untuk mereka. Kita bisa menjadi tempat mereka cerita betapa serunya menulis huruf A atau betapa sulit menulis angka 7 yang suka kebalik.
Saya ingin rumah jadi tempat di mana mereka bebas salah. Bebas curhat. Bebas dihibur. Bebas jadi diri sendiri. Dan saya ingin mereka tahu, tak peduli di kelas mana mereka belajar, saya bangga pada mereka.
Anak yang satu. Anak yang dua. Sama-sama istimewa dengan jalannya sendiri.
Ada yang bilang menjadi orang tua itu seperti melatih anak berenang. Awalnya kita pegang erat, kuat, takut dia tenggelam. Lalu pelan-pelan kita lepaskan tangan. Kita biarkan dia mencoba menendang air, menjaga jarak cukup jauh supaya dia belajar, tapi cukup dekat untuk menangkapnya kalau dia mau tenggelam.
Begitulah saya ingin melepas mereka ke SD nanti. Saya bukan menyingkir, bukan membiarkan, tapi mempersilakan mereka belajar berenang di laut ilmu. Sementara  saya yang siap di tepi, menunggu, menyemangati, menjemput mereka.
"Abang, Adek. Ini dunia kalian yang baru. Belajarlah. Bersenang-senanglah. Jangan takut salah. Jangan takut belajar. Ibun dan papa di sini. Selalu menunggu."
Untuk semua orang tua yang anaknya masuk SD tahun ini, mari kita saling menyemangati. Mari kita merasakan haru itu bersama di gerbang sekolah. Mari kita saling menguatkan.