Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berguru pada Elon Musk

21 November 2022   12:04 Diperbarui: 22 November 2022   22:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Diolah dengan canva.com

Berguru Pada Elon Musk

Oleh: M. Abd. Rahim

***

Saat istirahat, sebagian para guru ada yang ke kantin dan guru yang lain menikmati sarapan yang mereka bawa dari rumah. Aku datang bersama mereka, Aku duduk mendengarkan pembicaraan pak Alif, pak farid, pak Qiori, juga pak Dwi. Mereka berbicara tentang aplikasi Android yang sering digunkan oleh mereka. Lama kelamaan, menyinggung tentang nasib Twitter sekarang.

"Setelah beberapa tahun Twitter mengalami penurunan pengguna, penurunan pendapatan dan banyak pekerja yang resign atau di PHK. kata Pak Alif

"Kini Elon Musk berusaha menghidupkan kembali walau tidak 100%." Kata Pak Qoiri

"Entah kembalinya ini, ada maksud tertentu, tapi Elon Musk adalah megakuisisi twitter yang menggemparkan dunia." Lanjut Pak Alif

Baca juga: Hubungan Terlarang

Tak heran bila Musk berjuang sekuat tenaga, sekuat harta kekayaan yang dimiliki. Karena musk salah satu orang terkaya di dunia membeli Twitter US 44 miliar, atau setara dengan Rp. 690,8 triliun. Ada beberapa persen pekerja kembali ikut andil mempejuangkan Twitter tersebut.  Serelah twitter kembali mendunia, akun Donal trump mantan presiden AS telah diaktifkan kembali.

"Politik itu!" Teriak Pak Farid. "Apalagi ini gencar-gencarnya berita tentang Piala Dunia 2022." 

"Apakah Musk tidak takut seperti pada tahun 2010, saat berlangsungnya Piala Dunia Fifa 2010. Keterlambatan respon terganggu, dan  down beberapa jam." Kata Pak Farid

"Sungguh perjuangan yang sangat hebat!" Kataku mengikuti pembicaraan mereka. "Musk yang pantang menyerah, tetap berjuang dengan jumlah uang yang sangat banyak. Uang sebanyak itu dari mana ya?" Tanyaku polos 

"Dari usaha, kan perusahaannya Elon Musk banyak. Maka dia berani membelinya walau tidak memperhatikan pengahasilan dari Twitter tersebut. Musk tetap optimis, membangunkan gambar burung biru tersebut agar tetap berkicau. Kata Pak Alif

Bel masuk selesai istirahat berbunyi membuyarkan pertemuan kami.

***

Aku duduk di ruang tamu, memikirkan rencana setelah ada cerita dari guru-guruku. Bapak menghampiri dan duduk di sebelahku. "Pak Aku ingin melanjutkan usaha," Pintaku

"Usaha apa mas Radit?" Bapakku membalas

"Usaha laundryku yang dulu Pak, ingin Aku hidupkan lagi!"

"Baiklah nanti Bapak akan bantu lebih bagus!"

"Maksudnya Pak!" Tanyaku penasaran

"Lihatlah nanti bila sudah jadi "Laundry Radit"

Bapak baruku tidak tanggung-tanggung membantuku usaha laundry, di depan rumah beliau Aku dibangunkan tempat usaha Loudry, dengan luas 6 x 6 m. Walaupun agak kecil, Aku maksimalkan dengan tiga bagian. Bagian belakang mesin cuciku yang dulu ditambah dua mesin cuci yang dibelikan bapak baruku. Tengah tempat menyetrika dan pakaian, dan di bagian depan tempat jemuran.

Berbeda dengan loudryku dulu hanya mengandalkan Ibuku dan aku saat pulang dari sekolah. Kini tertata rapi dan bersih. Bapakku menambah pewangi yang tidak asalan. Itulah yang membuat para tetangga sebelah mencuci pakaian di tempat loudryku merasa puas. Selain itu, juga Bapakku menyuruh Bibi untuk membantu Ibuku bila Aku berangkat sekolah. Dari tambahan Bibi cucian cepat selesai dan pakaian cepat kering.

"Terimkasih bapak, telah membantuku" Ucapku kepada bapak ketika beliau pulang dari kerja luar kota

"Alhamdulillah, bisnis loudry berjalan lancar Pak!"

"Alhamdulillah yang penting kamu senang dan menghasilkan!" Jawab bapak

Pak Anam adalah pekerja keras, walaupun ada panggilan kerja diluar kota beliau laksanakan dengan semangat, percaya diri, amanah dan tanggungjawab. Bila bapak kerja di luar, hanya Ibu yang menjaga Toko Pakaian di pasar dekat rumah. Dari kerja sampingan itulah bapak kadang keluar meninggalkan Ibu dan Bibi di rumah,

"Ngampunten Pak, Bapak kerja sampingan apa?

"Panggilan service AC mas Radit!" 

"Kapan hari aku ajak Pak!" Pintaku

Ternyata bapakku menerima panggilan AC untuk menambah pemasukan keluarga dan sebagian untuk biaya Loudryku yang baru. Ternyata "Panggilan AC tersebut sudah terdapat di Playstore, sehingga para pengguna AC mudah untuk memesannya kalau AC kantor terjadi kerusakan. Dulu panggilan service AC dibantu oleh Mas Radit. Setelah Mas radit diterima kerja di Hotel, kini bapak sendirian.

"Nanti saja kalau sudah lulus sekolah bantu bapak!" Katanya

"Sekarang kamu fokus dulu pada sekolahmu!" Perintah Bapak

***

Surabaya, 21 November 2022

***

Naskah Ke-23, Tantangan dari Dokjay 30 Hari Menulis di Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun