Dari ketinggian, Kota Malang terlihat mirip mangkuk besar. Mangkok itu dikelilingi Gunung Arjuno, Semeru, Kelud, dan Kawi. Kota berjuluk Paris van East Java ini dihuni oleh lebih dari 877.771 jiwa. Posisinya strategis, menghubungkan wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Pada masa pandemi Covid-19, terutama pada April 2020, roda perekonomian di Malang seolah berhenti berputar. Usaha kuliner nyaris gulung tikar. Harga sayuran di Malang bagian timur ketika itu merosot tajam. Sektor pariwisata mati suri. Kedai-kedai kafe sepi. Jasa transportasi tak beroperasi. Bus-bus wisata dikandangkan. Para pekerja dirumahkan. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tertekan.
Padahal, mereka merupakan tulung punggung perekonomian nasional. Disinyalir, UMKM mampu menyerap hingga 89,2 persen tenaga kerja (BPS, 2016). Mereka patut mendapat perhatian serius, salah satu caranya dengan membantu mempromosikan produk UMKM.
Produk Kreatif Roketto Bus di Tengah Pandemi
Sore itu (Sabtu, 8/8/2020) saya dan kawan-kawan penulis blog Kompasiana Malang, Bolang, menyambangi pengelola Roketto Bus. Mas Ferry namanya. Dia lahir pada tahun 1989. Pria asal Banjar itu berperan sebagai Kepala PO Bus Pariwisata 27Trans yang juga mengelola Roketto Bus. Kafe bus ini mangkal di depan outlet Inspired27, Jl. Soekarno Hatta No. D-511, Kota Malang.
Kafe Berjalan ini menawarkan dua tipe pilihan tempat duduk, yakni tipe regular dan tipe VIP dengan harga yang sama. Tipe regular menawarkan empat kursi dengan posisi 2-2 yang saling berhadapan, di tengahnya dilengkapi meja kayu yang anggap saja itu mirip mini bar . Lokasi ini cocok untuk keluarga inti beranak dua.
Sementara tipe VIP menawarkan kursi elegan berkapasitas kursi 2-1. Posisinya menghadap ke depan, lengkap dengan meja portabel untuk meletakkan snack dan minuman.
Produk Roketto Bus itu sebut saja dengan Coffee Shop, Kafe Bus, Kafe Keliling, atau Kafe Berjalan. Ngopi sambil jalan-jalan. Itulah konsep dasar Roketto Bus. Dalam perkembangannya, Roketto Bus memadukan bisnis Roketto Coffee, Outlet Inspired27, PO Bus Pariwisata 27Trans, dan bermitra dengan Eco Green Park.Â
Sejurus kemudian, kami masuk ke dalam Roketto Bus rute Malang-Batu. Bagian dalamnya berkesan mewah. Bus sebesar itu sengaja diisi 26 seat. Jadi, cukup longgar. Dilengkapi TV LCD dan micro phone untuk karaokean. Para penumpang bebas menikmati view di sepanjang jalan yang dilewati. Sembari "ngemil" dan "nyruput" coffee. Sesekali, saya nyruput kopi cup dingin bertuliskan Kompasiana itu
Bagi saya, Roketto Bus cocok untuk keluarga atau ngopi bersama komunitas sembari jalan-jalan menikmati view Kota Malang-Batu. Untuk menghilangkan rasa bosan karena lama stay at home. Bagi orang luar Malang yang pernah kuliah di Malang dan sedang merindukan kota ini, "meroket" bersama Roketto Bus merupakan satu pilihan aman dan menarik.
Latar Belakang Pengembangan Produk Roketto Bus
Bagaimana latar belakang pengembangan produk kreatif Roketto Bus? Tanya saya kepada Mas Ferry. Sebelum menjelaskan, ia menunjukkan kepada saya sebuah gambar deretan bus yang sedang parkir di garasi. Saya melihat gambar itu.
"Betul Mas. Itu gambar 25 bus yang sedang dikandangkan. Saat ini, hanya ada 2 bus yang jalan, ya Roketto Bus ini".
Pria ramah itu melanjutkan. "Latar belakangnya karena pandemi Covid-19 yang berefek pada pengangguran. Karena banyak yang dirumahkan, diantara mereka ada yang membuat layang-layang untuk dijual. Ada yang membuat batu bata merah. Ada pula yang berinisiatif jualan air mineral...".
Saya terdiam sejenak tanda turut berempati. Menghela nafas. Sejurus kemudian saya bertanya lagi, "Bagaimana hasil jualan para pekerja itu, Mas?"
"Hasilnya kurang menggembirakan. Mungkin karena mereka tidak memiliki keterampilan di bidang itu", demikian jawab Mas Ferry. "Dari situ awalnya, lalu muncul ide untuk membuat Rokettobus seperti sekarang ini", tambahnya.
Itulah latar belakang pengelola Rokettobus berusaha bertahan di tengah pandemi. Pengelola jasa transportasi bus pariwisata itu sekaligus berusaha memberdayakan para pekerjanya yang terancam dirumahkan karena terdampak pandemi. Tantangan ini mesti dilalui. Hal terpenting adalah bagaimana membuat solusi di tengah ketidakpastian.
Roketto Bus Dilihat dari Karakteristik UMKM
Merujuk pada UU Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, Roketto Bus dapat dikategorikan sebagai Usaha Menengah. Pada Pasal 6 ayat (3) dalam UU tersebut disebutkan bahwa Kriteria Usaha Menengah adalah: (a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau (b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2,5 milyar sampai dengan paling banyak Rp 50 milyar.
Umumnya Usaha Menengah, memiliki banyak tenaga kerja. Dapat dibayangkan, apabila jasa travel atau PO Bus Pariwisata 27Trans tersebut berhenti beroperasi sejak Maret hingga saat ini, niscaya pengelola tidak memperoleh pemasukan. Padahal beaya yang dikeluarkan jalan terus, bukan?
Efeknya mudah ditebak. Pemilik usaha pada gilirannya tidak akan mampu memberi upah kepada para karyawannya dengan layak. Dalam situasi demikian, acapkali beberapa karyawan terpaksa dirumahkan. Nah, Roketto Bus mencoba keluar dari situasi sulit itu dengan menawarkan konsep Kafe Berjalan.
Tantangan yang Dihadapi Roketto Bus
Sejak Rokettobus diluncurkan awal Juli 2020, setidaknya usaha ini menghadapi tiga tantangan. Pertama, alasan psikologis. Sebagian masyarakat masih khawatir atau takut keluar rumah untuk berwisata. Faktanya mendekati itu. Mayoritas tempat wisata hingga kini sepi pengunjung.
Kedua, alasan kemacetan. Roketto Bus dianggap penyebab kemacetan. Posisinya saat itu ibarat petinju yang sedang berada di pojok ring. Ditinju kiri-kanan, atas bawah. Dalam situasi pandemi, pengelola usaha seperti kami seolah hanya bisa pasrah. Di sisi lain, kami mesti mencari jalan keluar. Demikian, Mas Ferry berargumen.
Alhamdulillah, kesalahpahaman tentang penyebab kemacetan itu terselesaikan dengan baik. Clear setelah kami bertemu para pihak, difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. Usai pertemuan itu, mereka justru berniat menggunakan Roketto Bus, demikian jelas Mas Ferry.
Ketiga, masalah kompetisi. Kini, mulai banyak bermunculan usaha bus pariwisata sejenis. Kiranya, barangsiapa yang mampu memberikan layanan bermutu, dialah yang layak memenangkan persaingan. Namun patut kita ingat, layanan yang bermutu hanya didefinisikan oleh pelanggan, bukan oleh penjual produk.
Cara Mengakses Roketto Bus
Saya yang tinggal di kota Malang penasaran terhadap Roketto Bus. Anda pun saya kira begitu. Jika Ada ingin mengakses Roketto Bus, ada dua rute pilihan. Pertama, rute keliling Kota Malang. Kedua, rute Malang-Batu sudah termasuk tiket masuk Eco Green Park. Reservasi tiket dapat dilakukan melalui akun IG @rokettobus atau langsung datang di Inspired27, Jalan Soekarno Hatta (Suhat), Kota Malang.
Pemesan akan dibuatkan invoice untuk ditukarkan dengan "gelang tiket keberangkatan". Bila tidak ingin tertinggal, sejam sebelum keberangkatan dipastikan sudah reservasi di nomor 0822-1129-2727, 0822-9053-8726, atau 0822-4539-7772.
Rute pertama, meroket dari Inspired27Â di Jl. Suhat menuju Kayutangan, melewati Alun-Alun Kota Malang menuju Kampung Warna Warni, berlanjut melewati Monumen Tugu Malang, Jl. Ijen Boulevard, dan kembali lagi ke pangkalan utama.
Khusus rute pertama, rokettobus buka mulai hari Senin-Ahad. Jadwal keberangkatan tersedia hingga 4 sesi. Sesi I dan II meroket pada pukul 14.00 Wib dan 16.00 Wib. Sedangkan Sesi III dan IV masing-masing meroket pukul 18.00 Wib dan 20.00 Wib.
Rute kedua, jalur Malang-Batu dilayani setiap Sabtu & Ahad. Berangkat 2 kali dalam sehari, yakni pukul 14.00 Wib dan 16.00 Wib. Anda boleh pesan khusus di luar jadwal itu sesuai kesepakatan. Misal, Anda ingin menggunakan Rokettobus dari Malang ke Solo atau Yogyakarta.
Saat itu, kami naik rokettobus rute Malang-Batu. Setiba di ota Batu, kami difasilitasi tiket masuk Eco Green Park. Berangkat pukul 14.00 Wib, tiba kembali di kota Malang pukul 17.15 Wib.
Turut Dayakan UMKM Sekaligus Nikmati Destinasi WisatanyaÂ
Menikmati Eco Green Park ketika masih sepi pengunjung banyak manfaatnya. Saya dan kawan-kawan dapat menikmati beragam spot sepuasnya. Ada spot edukasi pembangkit tenaga surya dan angin, pompa gravitasi, produk daur ulang, spot angsa, aneka burung, kupu-kupu, hewan langka, ayam indah, dan masih banyak lagi.
Dengan mengakses Roketto Bus, berarti kita turut dayakan UMKM dan bangkitkan harapan para pekerja wisata. Sementara kita, mendapatkan pengalaman menarik dari setiap tempat yang dikunjungi.
Itulah pengalaman saya meroket bersama Roketto Bus di tengah pandemi. Saya merasa puas dan memberikan nilai 9,8. Eit..., kawan saya dan penumpang lain dari Surabaya yang satu bus malah memberikan nilai 10 plus.
Ngopi sambil jalan-jalan bersama rokettobus rute Malang-Batu itu menyimpan sejuta memori.