Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | O Re Piya Re (Cintaku)

3 Februari 2020   10:11 Diperbarui: 3 Februari 2020   10:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pinterest.com/Monica Bhide | diedit pribadi

 "Bakhtaja... Lepaskan!"

 "Tidak suamiku. Aku tidak akan melepaskannya."

 "Bakhtaja... Lepaskan kataku!" teriak Deepak penuh amarah.

 Deepali yang telah pingsan terenggut dari pelukan Bakhtaja. Deepak mengangkat tubuhnya keatas ranjang. Lalu ia pergi menuju kamarnya.

 Sesaat kemudian ia telah kembali. Deepak mendekati Bakhtaja.

 "Lakukan." perintah Deepak sambil menyerahkan sebuah pisah bedah kepada Bakhtaja.

 "Suamiku...." ucap Bakhtaja lirih dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

 "Lakukan saja. Aku rasa kau juga tahu apa hukuman yang pantas untuk seorang pembangkang." ucap Deepak dengan ekspresi dingin.

 Bakhtaja mengambil pisau bedah itu dari tangan Deepak. Dengan tangisan yang makin menjadi, Bakhtaja memeluk tubuh Deepali yang tidak bergerak. Ia pandang wajah cantik Deepali. Dalam wajah itu bisa ia lihat kenangan-kenangan indah keluarga mereka. Kebahagiaan saat Deepali dilahirkan ke dunia. Dikamar ini. Kamar dimana Deepali membuka sekaligus mengakhiri lembaran hidupnya.

 Dengan sentuhan lembut, Bakhtaja memegang tangan Deepali. Sebuah kehangatan terasa disana. Saat itu Bakhtaja tahu bahwa Deepak masih bernapas. Tak terasa airmatanya jatuh. Hatinya sedih. Sebab ia sadar bahwa sebentar lagi ia akan berpisah dengan putrinya.

 Akhirnya Bakhtaja mengakhiri hidup putrinya sendiri. Kebahagiaan bertahun-tahun keluarga itu hilang hanya dalam waktu beberapa menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun