Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Kematian Simkath (Part 39)

27 Juni 2019   10:57 Diperbarui: 27 Juni 2019   11:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Lalu Pendeta Samad menyerahkan kembali Patung Dewa Dhushara kepada Teana. Kali ini dengan posisi terbalik.

"Ada apa ini Pendeta? Apa maksud semua ini? Aku tidak mengerti." tanya Teana kebingungan dengan sikap Pendeta Samad.

"Perhatikan lubang kecil berbentuk segitiga ini Tuan." ucap Pendeta Samad sambil menunjukkan lubang yang dimaksud.

"Lalu?"

"Seharusnya disini terpasang batu rubi hijau."

"Untuk apa batu itu?"

"Sumber kekuatan dari patung ini."

"Artinya tanpa adanya batu rubi hijau, patung ini hanyalah sebuah batu biasa?" Teana menambahkan.

"Benar sekali."

"Lalu aku harus bagaimana pendeta?" tanya Teana kemudian.

"Temukan batu rubi hijau itu. Sementara biar aku amankan dulu patung ini. Setelah kau temukan batu rubi hijau itu, maka ritual penyucian Patung Dewa Dhushara bisa kita laksanakan." jawab Pendeta Samad singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun