Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Celupak

8 Januari 2019   23:38 Diperbarui: 8 Januari 2019   23:50 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nice...

Thank you very much Ralph. I give you the address and phone number of Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan. Just see the attachment. They wait for you there.

Best regard,

I Made Saputra

***

Hari itu Sabtu pagi, sebuah mobil Pajero putih memasuki gerbang Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan. Mobil itu terparkir rapi disebelah beberapa rombongan bus sekolah dari Surabaya. Tiga orang keluar dari dalam mobil sambil membawa empat kopor besar. Kedatangan rombongan Ralph disambut oleh Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan.


"Welcome to Trowulan Mister," ucap Daud Agil sambil menjabat tangan Ralph.

"Hi... Selamat Pagi, apa kabar?" balas Ralph yang disambut dengan mimik wajah heran dari Daud Agil.

"Anda bisa bicara Bahasa Indonesia dengan fasih ya?"

Mereka berduapun tertawa. Sebuah kehangatan dirasakan oleh Ralph. Dengan diiringi pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan, mereka berjalan menuju ruang kepala kantor.

Ralph menceritakan panjang lebar tentang pengalamannya berada di Indonesia tiga tahun lalu ketika ia memimpin sebuah proyek penggalian di sebuah situs bersejarah di Kalimantan. Banyak pengalaman yang ia dapatkan selama meneliti benda peninggalan purbakala disana. Daud Agil merasa senang mendengar cerita Ralph. Koleganya I Made Saputra tidak salah memilih orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun