Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Kuil Singa Bersayap (Part 21)

1 Agustus 2018   14:31 Diperbarui: 1 Agustus 2018   15:09 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan. Tunggu dulu. Kita belum mendapatkan informasi apapun darinya. Lebih baik kau penjarakan saja dia. Besok bisa kita lanjutkan penyelidikan ini." ucap Ghalib.

"Tuan Ghalib benar penjaga, lebih baik kau penjarakan dulu manusia ular ini." sahut Rashad.

"Baiklah kalau demikian yang Tuan minta."

Penjaga kuil itupun segera memerintahkan prajurit untuk membawanya kembali kedalam penjara. Namun tiba -- tiba, manusia ular itu ambruk saat hendak berdiri. tubuhnya mengejang. 

Dari dalam mulutnya keluar gumpalan asap hijau. Manusia ular itu tewas. Bersamaan dengan itu, Teana melihat seorang laki - laki berjubah gelap berlari cepat meninggalkan kuil. Ia tidak sempat melihat wajahnya karena laki -- laki itu memakai burka. Saat hendak mengejarnya, Rashad menahannya.

Setelah kejadian itu, Ghalib memerintahkan beberapa prajurit Petra untuk meningkatkan penjagaan di kuil -- kuil di kota. Termasuk di pasar kota yang menjadi pusat kegiatan penduduk. Beberapa hari setelah perintah itu dilaksanakan, Kota Petra kembali tenang seperti semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun