Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - Lanjutan 3)

21 April 2017   07:31 Diperbarui: 21 April 2017   17:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: goldwallpapers.com

“Kau ini Haydar, sudah dikasih masih saja banyak tanya. Seharusnya kau berterimakasih kepada Tuan Ghalib. Bukan malah banyak bertanya seperti itu.” ucap Manaf menasehati.

“Tidak apa – apa Manaf. Biarkan saja.” jawab Ghalib.

“Maafkan saya Tuan.” balas Manaf.

“Dua buah mantel itu seharga seekor unta.” jawab Haydar singkat.

Mendengar jawaban Ghalib, Haydar hanya bisa menelan ludah.

“Apa? Seekor unta katamu?” ucap Haydar tidak percaya akan apa yang baru saja dikatakan Ghalib.

“Benar sekali. Lebih tepatnya duapuluh koin emas.” balas Ghalib singkat.

“Mahal sekali Tuan,” gumam Manaf pelan.

“Bagiku, uang bukanlah yang utama. Tapi ketulusan hati kalianlah yang utama. Anggap saja itu adalah bentuk ucapan terimakasihku kepada kalian yang telah membantu pekerjaanku selama di Kota Petra.” ucap Ghalib.

“Terimakasih banyak Tuan.” Jawab Manaf.

“Ghalib, terimakasih atas semuanya.” sahut Haydar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun