Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - Lanjutan 3)

21 April 2017   07:31 Diperbarui: 21 April 2017   17:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: goldwallpapers.com

“Tunggu sebentar Tuan, Hamba punya ide.” ucap Manaf.

“Ide apakah itu?” tanya Ghalib penasaran.

“Izinkan hamba memahat patung dan unta Tuan disini. Di dinding Al Siq.” jawab Manaf.

“Untuk apa Manaf ?” tanya Ghalib penasaran.

“Agar semua orang tahu bahwa Tuanlah yang membangun saluran air ini.” Jawab Manaf singkat.

“Tapi Manaf…” sela Ghalib.

“Sudahlah Tuan, Tuan istirahatlah disana bersama Haydar. Pahatan ini tidak membutuhkan waktu lama. Hanya beberapa menit saja.” ucap Manaf.

“Tuan, sebaiknya Tuan turuti permintaan Manaf. Apa salahnya patung Tuan dipahat disana. Patung seorang pembesar Nabataea yang patut dihormati para penduduk.” ucap Haydar.

“Ya sudahlah kalau begitu. Semoga dengan begitu, pengorbanan kita bisa dikenang oleh orang lain.” jawab Ghalib singkat.

Manafpun mempersiapkan peralatannya. Haydar dan Ghalib meninggalkan Manaf. Mereka menunggu di depan Kuil Al Khazneh. Mereka mengikat ketiga unta mereka disalah satu tiang yang ada didepan kuil.

Suasana cukup ramai siang itu. banyak sekali para pedagang yang datang. Ghalib membeli beberapa makanan dan minuman untuk dimakan dengan Haydar sambil menunggu Manaf menyelesaikan pahatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun