Mohon tunggu...
M. Muqouwis AT
M. Muqouwis AT Mohon Tunggu... -

...berbagiLah...& rasaKan Bahagianya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Para Caleg Bersiaplah untuk Pertempuran Pileg 2019

8 Desember 2018   09:38 Diperbarui: 10 Desember 2018   12:37 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : sumselupdate.com

Duel panas dalam menggapai kekuasaan nampaknya tidak hanya milik calon presiden Periode 2019-2024, akan tetapi juga akan menjadi medan pertempuran terpanas dalam sejarah pemilu legislatif di Indonesia. Pemilu legislatif 2019 akan memperebutkan 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan sebagaimana dikutip dari kompas.com, jumlah kursi untuk DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota sebanyak 19.817 Kursi.

Seperti diketahui Pilpres 2019 telah membentuk dua kutub persaingan Partai yaitu Partai pendukung Ir. H. Joko Widodo --  Prof. Dr. (HC). KH. Ma'ruf Amin terdiri dari partai pengusul PKB, PKPI, PDIP, Nasdem, Hanura, PPP, Golkar serta Partai pendukung Hi. Prabowo Subianto -- Sandiaga Salahuddin Uno, MBA yaitu Gerindra, PKS, PAN serta Demokrat.

Dalam Pemilu legislatif 2019 kali ini, tantangan persaingan calon legislatif, suka tidak suka, akan sangat di pengaruhi kemana arah dukungan Partai dalam Pilpres. Dengan keyakinan tersebut seorang calon legislatif akan dihadapkan pada 3 jenis pesaing :

  1. Persaingan sesama calon dari partainya
  2. Persaingan sesama calon dari sesama partai pendukung calon presiden
  3. Persaingan calon legislatif antar partai pendukung capres

Bisa dibayangkan betapa beratnya seseorang calon yang dapat keluar sebagai pemenang. Menilik ketatnya persaingan dalam pilpres 2019 ini, calon legislatif dengan sendirinya sudah dikotak dalam frame calon presidennya.

Ditingkat grassroot, rakyat pemilik suarapun juga demikian. Logika sederhana jika rakyat suka terhadap pasangan nomor 1 Jokowi -- Ma'ruf, perkiraan terbesar dia akan memilih Partai PDIP, Nasdem atau PKB yang notebene partai-partai itu yang sudah memberikan rasa puas mereka karena memberikan dukungan maksimal kepada Jokowi -- Ma'ruf.

Hal yang sama jika rakyat tersebut adalah pendukung pasangan nomor 2 Prabowo -- Sandi, perkiraan terbesar rakyat akan memilih Partai Gerindra, PKS, PAN atau Demokrat. Karena partai-partai inilah yang selama ini memberikan dukungan penuh kepada calon pilihannya.

Mempertimbangkan hal diatas, perkiraan tingkat persaingan calon legislatif tertinggi tentunya berada pada calon legislatif yang mengusung Jokowi -- Ma'ruf sebagai Presidennya. Mengapa, yah karena sesama partai yang mengusung Jokowi -- Ma'ruf mereka para calon legislatif harus berebut suara rakyat pemilih Jokowi-Ma'ruf. Dengan banyaknya Partai pendukung Jokowi- Ma'ruf ditambah partai debutan yang baru bergabung mendukung pasangan nomor 1 menjadikan kursi legislatif menjadi kursi panas bagi calon-calon legislatifnya.

Hal ini tentunya berbeda intensitas persaingannya calon legislatif Partai -- partai pendukung Prabowo -- Sandi. Tingkat persaingan calon legislatif pendukung Nomor 2 ini tidak sedemikian ketat dibanding calon nomor 1. Pilihan rakyat pendukung Prabowo- Sandi tentunya akan memilih calon legislatife yang sepak terjangnya partainya sudah all out mendukung calon presiden mereka. Identitas pemilih Prabowo-Sandi kemungkinan besar akan memilih Gerindra, PKS, PAN atau Demokrat. Tergantung seberapa besar konstribusi partai tersebut mendukung Prabowo -- Sandi dimata mereka.

Melihat potensi persaingan seperti diatas tentunyaketerkenalan calon legislatif di masyarakat akan menjadi kunci lain untuk menapaki persaingan ini. Jadi selain Partai sudah disukai oleh rakyat, bagaimana tingkat penerimaan rakyat terhadap dirinya. Bisa dipastikan jika calon legislative hanya diam saja, sementara sosok dirinya belum dikenal tentu akan masuk kotak alias gagal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun