Mohon tunggu...
Lutgardis Hl
Lutgardis Hl Mohon Tunggu... Diamku bukan kosong, tapi penuh dengan rasa; Aku mencintai dalam sunyi, memberi tanpa banyak kata

Aku hanya ingin menggoreskan kata, membiarkan tinta mengalir memenuhi kertas, merekam rasa yang tak bisa terucap.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya di Gunung Sunyi

15 Maret 2025   20:44 Diperbarui: 15 Maret 2025   20:44 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terinspirasi dari Injil Luk. 9:28b-36

Kudaki gunung bersama-Mu, Tuhan,
dalam diam yang tak terjamah,
di sana Engkau berdoa,
dan cahaya-Mu mengubah segalanya.

Wajah-Mu bersinar, pakaian-Mu berkilau,
Musa dan Elia datang berbicara,
tentang salib, tentang jalan menuju luka,
tentang cinta yang akan Kau genapi di Yerusalem sana.

Petrus ingin tinggal, ingin mendirikan kemah,
sebab siapa ingin beranjak dari terang?
Tetapi Engkau berkata,
"Turunlah, di bawah sana masih ada perjalanan."

Di tengah awan, suara itu menggema,
"Inilah Anak-Ku, dengarkanlah Dia."


Tuhan, sudahkah aku benar-benar mendengar?
Ataukah doaku hanya suara, tanpa hati yang terbuka?

Ajari aku berdoa seperti Engkau,
bukan sekadar kata, tetapi perjumpaan,
bukan sekadar permohonan, tetapi perubahan,
agar saat aku turun dari gunung ini,
aku membawa cahaya, bukan hanya kenangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun