Mohon tunggu...
Lutfi Hidayah
Lutfi Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Problem Based Learning dengan Assemblr Edu pada Generasi Z

2 Januari 2023   10:11 Diperbarui: 2 Januari 2023   10:22 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada hakikatnya, model pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang hanya untuk membantu guru menyampaikan pengetahuan, tetapi untuk membantu siswa mengembangkan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan keterampilan intelektual. Bentuk pembelajaran aktif Problem Based Learning (PBL) mampu meningkatkan pengetahuan dan menghubungkan pembelajaran di lembaga pendidikan dengan dinamika kehidupan nyata. 

Dengan cara ini, siswa dapat belajar mengembangkan pengetahuan yang fleksibel dan meningkatkan pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, mendapatkan motivasi internal, berbagi ide, dan berkolaborasi. Siswa dapat mengidentifikasi apa yang sudah mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan metode serta sumber informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang berhasil. Pembelajaran berbasis masalah guru dapat memfasilitasi pembelajaran dengan mendukung, membimbing dan memantau kemajuan siswa.

Untuk mendukung proses pembelajaran agar tidak bosan dengan perkembangan teknologi saat ini, kita bisa menggunakan berbagai platform atau aplikasi yang bisa digunakan, salah satunya adalah penggunaan Assenblr. Assemblr merupakan produk asli buatan anak Indonesia dan didistribusikan ke seluruh dunia. Ini tidak hanya digunakan oleh guru Indonesia tetapi juga oleh guru di semua negara di dunia.

Kata Assemblr Edu pasti sudah tidak asing lagi bagi para pecinta Augmented Reality (AR). Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan integrasi waktu nyata dari konten digital yang dihasilkan komputer ke dunia nyata. Augmented Reality memungkinkan pengguna untuk melihat objek 2D atau 3D virtual yang diproyeksikan ke dunia nyata. Assemblr Edu adalah platform yang dapat membantu Anda membuat tugas belajar menjadi lebih interaktif, kolaboratif, menyenangkan, dan mudah dipahami melalui 3D dan Augmented Reality (AR). 

Dengan teknologi Augmented Reality (AR), guru dapat menggunakan atau membuat sendiri ilustrasi atau gambar untuk topik yang diinginkan dalam format 3D. Keunggulan Assemblr Edu adalah siswa dapat terlibat secara interaktif dalam kegiatan pembelajaran, dengan peran guru dan siswa yang sesuai dengan peran masing-masing. 

Guru sebagai pihak yang mengajar siswa, dengan siswa terlibat dalam pembelajaran aktif. Media dalam 3D dan augmented reality ini memungkinkan siswa untuk menyentuh, memutar, menerjemahkan, dll., Memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif. Pada saat yang sama, guru dapat memimpin kegiatan pembelajaran dengan mengembangkan imajinasi siswa dan melatih siswa untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam proyek 3D dan AR. Seperti yang kita ketahui, siswa seringkali kesulitan untuk memahami materi melalui gambar, seperti halnya guru yang seringkali harus menjelaskan konsep yang rumit tanpa media yang sesuai.

Pentingnya Assemblr Edu bagi pendidikan:

  • Berbasis Visual
  • Otak manusia memproses informasi visual 60.000 kali lebih cepat daripada kemampuannya untuk memproses teks. Sehingga gambar dan animasi 3D adalah media terbaik untuk menarik perhatian dan memicu keingintahuan, khususnya bagi pelajar-pelajar di usia muda.
  • Mudah Dimengerti
  • Assemblr menginginkan anda untuk membuat konsep-konsep yang rumit dan abstrak terasa lebih nyata dengan menghadirkannya diruang kelas. Dengan menerangkan materi dari tiap sudut menggunakan  teknologi 3D dan Augmented Reality(AR), sehingga dapat menghidupkan materi apapun dan memudahkan siswa menangkap pelajaran dengan lebih cepat.
  • Mendorong Kreativitas
  • Dengan pengalaman belajar interaktif di mana semua siswa dilibatkan, tentunya siswa akan memahami materi apa pun dengan lebih baik dan cepat. Editor AR dan fitur scan-to-see memberi kemungkinan tanpa batas bagi Anda untuk menjadikan aktivitas belajar terjadi secara dua arah dan mengubah momen-momen belajar menjadi lebih bermakna.

Pada dasarnya semua pelajaran dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi. Apalagi dengan  model pembelajaran Problem Based Learning yang mengharuskan siswa untuk selalu aktif dan bisa berpikir kritis dalam pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Dengan adanya platform Assemblr Edu ini dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam pembelajaran dan mempermudah siswa dalam mengumpulkan pembelajaran. Assemblr Edu ini dapat menjadikan kelas yang lebih kolaboratif sehingga mudah untuk berbagi materi, mengumpulkan proyek, dan melihat apa yang terjadi. 

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Assemblr Edu dengan teknologi AR (Augmented Reality) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dan kemandirian belajar siswa. Karena Assemblr Edu dapat menjadikan media pembelajaran yang menarik. Ditambah pada siswa generasi Z yang lebih suka dengan teknologi sehingga model pemelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan Platform Assemblr Edu ini akan sangat mudah menarik siswa dan menjadikan pembelajaran tidak membosankan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun