Mohon tunggu...
Lutfi Hidayah
Lutfi Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Problem Based Learning dengan Assemblr Edu pada Generasi Z

2 Januari 2023   10:11 Diperbarui: 2 Januari 2023   10:22 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Lutfi Hidayah1 dan Nila Ubaidah,S.Pd.,M.Pd2

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Sultan Agung

Email: lutfihidayah@std.unissula.ac.id1 dan nilaubaidah@unissula.ac.id2

Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Salah satunya adalah era Society 5.0 yang digagas oleh pemerintah Jepang. Era ini hadir dalam arus utama masyarakat dengan gagasan bahwa setiap teknologi yang ada adalah bagian dari manusia itu sendiri dan orang menggunakan internet tidak hanya untuk mencari informasi tetapi untuk kehidupan sehari-hari mereka.

Inilah bagaimana Generasi Z muncul.Generasi Z juga dikenal sebagai iGeneration atau Internet Generation. Ryan Jenkins (2017) menyatakan bahwa Generasi Z memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda dan dianggap menantang bagi organisasi. Mereka sangat beragam dan bersifat global, sehingga dapat memberikan dampak yang cukup kuat pada perubahan sosial dan budaya masyarakat. Di sisi lain, mereka tahu bagaimana memanfaatkan perubahan teknologi dengan baik di semua bidang kehidupan. Bagi Gen Z, menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari sama alaminya dengan bernapas.

Rasulullah SAW bersabda "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu". Hadist tersebut mengandung arti bahwa dunia akan selalu mengalami perubahan. Orang tua dan guru dituntut untuk lebih adaptif dan kreatif dalam memberikan pembelajaran keilmuan maupun internalisasi nilai-nilai terhadap anak ditengah perkembangan zaman yang terjadi.

Belajar tidak hanya terbatas pada transfer pengetahuan dan informasi, tetapi pembelajaran dapat membantu siswa generasi online mengubah pengetahuan tersebut menjadi alat untuk transformasi diri. Karena indikator orang terpelajar di era society 5.0 bukan hanya bisa mencerna informasi atau tidak. Tapi bagaimana dia menggunakan pengetahuan ini untuk mengubah dirinya sendiri?

Penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu hal yang menarik dan menyenangkan bagi siswa sekolah. Salah satu model pembelajaran terpenting bagi Generasi Z adalah pembelajaran berbasis masalah (PBL). 

Problem-Based Learning (PBL) sebagai model pembelajaran yang dirancang untuk memberikan siswa informasi penting yang memberdayakan mereka untuk memecahkan masalah dan mereka memiliki model pembelajaran sendiri dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kelompok. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa untuk selalu berpikir kritis dan selalu berkompeten dalam pemecahan masalah. 

Siswa yang menggunakan keterampilan berpikirnya lebih aktif memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memecahkan masalah. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) memiliki banyak keunggulan dibandingkan model pembelajaran lainnya. Hal ini tentunya akan memberikan efek positif bagi siswa, memberikan tantangan dan semangat untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun