Mohon tunggu...
M Lutfi Abdurrahman
M Lutfi Abdurrahman Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyeru Dakwah Motivasi

Penyeru Dakwah Motivasi dan Khidmat Umat serta Pelayan Tamu Allah bersama Sahara Kafila Wisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Umrah di Masa Pandemi

13 Januari 2022   16:34 Diperbarui: 14 Januari 2022   19:08 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Umrah di Masa Pandemi | Sumber: Shutterstock via nasional.kompas.com

Bagasi sudah diantar oleh porter dan dimasukan ke dalam bagasi bus. Bus pun meluncur menuju hotel yang sudah dipesan.

Pada waktu itu, bus hanya boleh membawa 25 orang atau 50 persen dari kapasitas normal, maka kami pun duduk dengan leluasa dan jamaah diberi hadiah berupa peralatan kesehatan seperti masker, hand sanitizer, tisu basah, Al Qur'an , sajadah dan tasbih, yang akan dibawa untuk beribadah di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. 

Umrah di masa pandemi | Dokumentasi pribadi
Umrah di masa pandemi | Dokumentasi pribadi

Perjalanan menuju ke Madinah pun didampingi oleh guide atau biasa kami sebut muthowwif.

Selama 5 jam Perjalanan Jeddah-Madinah dengan sekali beristirahat di rest area, justru tidak membuat jamaah lelah tetapi semangat dan penuh syukur bisa sampai di Madinatur Rosul. 

Sampai di Hotel Royal Inn yang hanya berjarak 100 meter dari gerbang Masjid Nabawi, jamaah langsung dikarantina selama 3 hari.

Kunci kamar dibagikan di atas bus, hanya menunggu 5-10 menit saja setelah itu langsung menuju kamar dan tidak boleh berhenti di lobby hotel. Bagasi diantar sampai depan kamar masing-masing.

Selama 3 hari, kita hanya berkegiatan di dalam kamar saja, dilarang keluar dari kamar dan setiap lantai hotel ada petugas security yang mengawasi para jamaah yang sedang dikarantina. 

Kegiatan saat karantina selain sholat, baca Al Qur'an, dan dzikir, kita juga menyarankan jamaah untuk berolahraga dikamar.

Pasokan makanan sangat lebih dari cukup, makanan diantar ke kamar masing-masing, setiap hari makan daging, baik itu daging ayam, sapi atau kambing. Sehingga, kita menyarankan agar peserta membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk menurunkan kolestrol, asam urat, dan darah tinggi. Begitu juga bisa membawa makanan khas Indonesia, seperti teri tempe orek hingga kentang bencok.

Pada hari kedua, semua jamaah umrah melakukan swab kembali, bagi yang negatif maka pada hari ketiga sudah diperbolehkan menuju Masjid Nabawi untuk beribadah. Sementara yang positif, akan dikarantina selama 10 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun