Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Khianat, Khianat

25 Oktober 2022   07:27 Diperbarui: 25 Oktober 2022   07:31 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tidak mudah melepas kebencian, selepas khianat nyata. Cinta yang pernah berbuah, diterlantarkan dan menjadi masalah. Harapan yang disemogakan pun hancur.

Khianat, khianat. Hidup sudah rumit, semakin sulit dengan kemalangan karena khianat. Tak ada daerah bahagia hari ini, mungkin setelah matahari terbenam barangkali.

Ada hujan di halaman hati, menyesakkan. Lesap dari kesadaran diri, buat luruh dan mengeluh. Mengeluarkan kata-kata pedas, tak mampu menggugurkan helai-helai kesedihan. Gagal memerdekakan hati dan pikiran. Bagaimana nafas seolah tidak terputus, batuk terus mengganggu buat derita. Ada yang berkata, jangan terlalu banyak pikiran. Tak kunjung berhasil dilakukan.

Di sebuah pagi waktu hujan, di selasa terakhir bulan ini, ada perut yang tidak diisi karena khianat. Hidup oh hidup, selalu penuh drama. Ini tentang kesadaran ditinggalkan pergi, khianat dan khianat terjadi. Tak lagi melihat diri sendiri dengan benar, menjadi asing seasing-asingnya.

Pagi ini seperti malam yang penuh gelisah, banyak persembunyian. Hu. Khianat, khianat buat terhenti dari kepercayaan. Di suatu hari yang entah, masih ada kah pencerahan?
Semoga.

***
Rantauprapat, 25 Oktober 2022
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun