Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Hari yang Pahit Pedih

8 Juli 2021   00:00 Diperbarui: 8 Juli 2021   00:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Untuk L!

Pada satu titik, kau ingin berhenti. Ingin mati. Menangis dalam diam di pengapnya kamar kecil yang gelap. Entah apa yang merasukimu saat menginginkan hal itu.

Tak ada ketenteraman hati.
Tak ada tenang teduh.
Begitu rapuh.
Seperti gelembung dan Kupu-kupu yang hilang arah.
Harimu seperti hari yang pahit pedih.

Di suatu titik yang lain, kau ingin kembali hidup. Menjadi seseorang yang benar-benar hidup. Meninggalkan kepura-puraan yang harus terlihat baik-baik saja. Entah kapan dan suatu hari mana, titik itu akan kau hidupi.

Kau sulit membaca dirimu sendiri. Seringkali kau membiarkan dirimu seperti sigaret yang dibiarkan menyala dan terbakar dengan sia-sia. Seperti halnya ketidaksukaanmu pada sunyi, namun kau harus meniduri sunyi dan terlelap dalam kesunyian.

Siapa dirimu?
Bukan satu, dua kali kau tak mampu menjawab pertanyaan itu dengan benar. Kau menyerah kalah pada teka-teki zaman yang payah. Bertikai di ruang hatimu dengan banyak hal dan mau tak mau buamu berteduh dalam genggaman yang keliru.

Kau seperti berada di entah saat harimu menjadi seperti hari yang pahit pedih. Memilih pilihan yang tidak seharusnya. Namun kau seolah lupa atau sengaja melupa, seperti cuaca yang selalu berubah. Misalnya mendung tak selamanya kelabu. Seperti itu pula hidup tidak selalu mengenai kepatahan dan ketidakadilan hidup bukan. Jadi, jangan biarkan dirimu seperti cangkang kosong yang bergemuruh dan merasa hari-harimu akan menjadi hari yang seperti hari yang pahit pedih.

L, bisakah kau menjadi seseorang yang membaca dirimu dengan baik?
Tidak menjadi lebih rumit dalam hal-hal yang belum tentu berujung pada kepastian. Ah, semoga saja.

***
Rantauprapat, 07 Juli 2021
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun