Ada ragu yang mengikat rasa. Menimbulkan keterasingan. Menjadi namun tidak demikian dengan memiliki. Terpaksa lalu terbiasa. Bercumbu dengan duka kehilangan. Bersama hening malam, tiduri sepi. Tersisa kenangan.
Ah, sekiranya perasaan tak pernah benar-benar hidup. Tak pernah benar-benar berhasrat. Mungkin luka ini tak begitu sakit. Seperti inilah cinta, seni yang menimbulkan banyak emosi. Pada yang diharapkan, mungkin ini adalah akhir cerita cinta.
Bersama hening malam, terpenjara sepi. Akhirnya sebuah ketidakpastian yang sempurna mengambil keputusan besar. Jeda yang berjarak dan berpisah tuk meningglkan. Menyendiri, alami kerumitan yang teramat.
Duka kehilangan, telah menyayat hati. Bersama hening malam, tentang cinta yang pernah terjalin, ingin rasanya tak pernah tahu.
***
Rantauprapat, 14 Maret 2021
Lusy Mariana Pasaribu