Mohon tunggu...
lusijani misbah
lusijani misbah Mohon Tunggu... guru dan terapis thibbun nabawi -

Saya guru, hobi menulis puisi. saya ingin mencoba hal-hal yang baru dan menantang terutama dalam tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Air (Kerinduanku pada Sang Hujan)

26 Agustus 2015   03:53 Diperbarui: 26 Agustus 2015   04:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Air."][/caption]

Di sepenggal perjalanan
Kan ku awali kisahku
Berpisah dengan teman-teman di lautan
Terbang kelangit tak bertepi
Bertemu kawan yang sama-sama pergi
Berpegang erat, awan menjadi
Manusia bilang, itu kondensasi

Angina mendorongku untuk bergerak
Ke arah atas kami berarak
Semakin tinggi semakin cepat
Di tempat tinggi kami memadat
Manusia bilang, itu sublimasi

Hu..h, tubuh kami makin berat
Hingga tak mampu lagi merapat
Dan kami harus melompat
Sebagai butiran air yang terjun cepat
Manusia bilang, itu presipitasi

Butiran-butiranku berhamburan
Masuk ke tanah berlompatan
Merembes masuk berlarian
Saling mendahului berebutan
Manusia bilang, itu infiltrasi

Badanku mengalir di bawah lahan
Membentuk sungai jalan perlahan
Yang penting jalan berturunan
Mengalir aku turun perlahan
Manusia bilang, itu perkolasi

Hei …!
Tiba-tiba tubuhku meringan
Ku masuk serabut akar
Melesat lewat batang dan ranting
Menuju daunmu
Ku beriang-riang di sana
Nikmati fotosintesa, itu kata manusia

Sang surya kian membara
Panas terasa kian menerpa
Dan kini aku merasa
Saatku untuk pergi segera
Dari tempatku bersinggasana

Ku pergi kembali bersama angin
Kemana?
Lalu padamu aku bertanya
Kan kau bawa aku kemana ?

Juli 2008

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun