Mohon tunggu...
Syasha Lusiana
Syasha Lusiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku parenting CAHAYA DUNIA, Konselor, Motivator, Teacher

Pembelajar sepanjang hayat agar selalu memberi manfaat untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mendidik Anak Biologis menjadi Anak Ideologis

15 November 2023   22:40 Diperbarui: 15 November 2023   22:45 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dalam realitanya, ada empat golongan orang tua dalam upaya mewariskan dakwah kepada generasi selanjutnya :

Pertama, Orang tua yang berhasil mendidik anak nasabnya (anak biologisnya) menjadi anak ideologi Islam. Mereka juga berhasil banyak mencetak anak-anak bukan nasabnya menjadi anak ideologi Islam.

Kedua, orang tua yang gagal mendidik anak nasabnya menjadi anak ideologi Islam, seperti kisah anak Nabi Nuh as. Namun mereka berhasil banyak mencetak anak bukan nasabnya menjadi anak-anak ideologi Islam.

Ketiga, orang tua yang berhasil mendidik anak nasabnya menjadi anak ideologi Islam. Namun mereka tidak turut serta (tidak berdakwah) untuk mencetak anak bukan nasabnya menjadi anak-anak ideologi Islam.

Keempat, orang tua yang gagal mendidik anak nasabnya menjadi anak ideologi Islam. Dan mereka juga tidak ikut serta mencetak anak bukan nasabnya menjadi anak-anak ideologi Islam.

Dari klasifikasi sederhana tersebut, tentu golongan pertama adalah golongan yang paling sukses. Mereka akan meninggalkan dunia ini dengan senyum kepuasaan dan kebanggaan sebagai seorang muslim, yang telah berhasil melakukan tauritsul amal (mewariskan amal Islam) kepada banyak anak-anak muda, baik anaknya sendiri maupun anak orang lain.

Golongan kedua adalah golongan yang telah berusaha untuk mendidik anak nasabnya tapi karena kurang tepat atau kurang ilmu dalam pola asuh, maka anaknya tidak mengikuti jalan orang tuanya. Walaupun kurang sukses dalam mendidik anaknya sendiri, namun mereka masih memiliki kebanggaan karena turut serta dalam barisan dakwah yang berhasil banyak mencetak anak-anak bukan nasabnya menjadi anak ideologis.

Golongan ketiga adalah golongan orang tua yang cukup sukses dan patut menjadi teladan dalam pendidikan anak nasabnya. Namun mereka perlu instrospeksi diri mengapa tidak turut berdakwah kepada anak-anak bukan nasabnya, yang semestinya bisa mereka didik dengan mencontoh keberhasilan mereka dalam mendidik anak nasabnya. Kelalaian dalam berdakwah akan dimintai pertanggungjawabnnya kelak di yaumil hisab.

Golongan keempat adalah golongan orang tua yang tidak paham untuk apa mereka hidup dan menghidupkan. Inilah golongan orang tua yang gagal dan jahil, yang hanya bisa bangga dengan keberhasilan materi, gengsi dan gelar-gelar semu untuk dirinya dan anaknya. Mereka tidak peduli dengan masa depan peradaban manusia dan Islam.

Pertanyaannya adalah, termasuk orang tua yang manakah Anda?

Ketahuilah, masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT terhadap tugas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun