Day theming lebih cocok digunakan oleh orang-orang dengan jam kerja fleksibel atau memiliki banyak tanggung jawab pekerjaan, seperti pebisnis, CEO, project manager, pekerja lepas (freelancer) dan sebagainya.
Selain itu, day theming juga cocok diterapkan pada orang-orang yang ingin membuat kemajuan yang lebih besar dalam waktu yang terbatas sehingga dapat digunakan pada berbagai hal, seperti mempelajari keterampilan baru, perencanaan dan analisis, penjenamaan diri (personal branding), riset dan pengembangan, menulis dan lain-lain.
Misalnya, Anda sedang belajar bahasa asing. Supaya kemampuan Anda meningkat di segala aspek kebahasaan (menyimak, berbicara, membaca dan menulis), Anda bisa membaginya dalam tiga hari latihan (atau berapapun yang Anda inginkan) dengan fokus memperdalam aspek tertentu per harinya.Â
Katakanlah, hari Senin difokuskan untuk memperdalam kemampuan menyimak. Selasa difokuskan untuk memperdalam kemampuan berbicara. Rabu difokuskan untuk memperdalam kemampuan membaca dan menulis.
Seorang pebisnis seringkali harus mengurusi banyak aspek dalam bisnisnya, seperti marketing, penjualan, pengembangan produk, keuangan, HR dan sebagainya.
Alih-alih menumpuk semua aktivitas dalam sehari, aktivitas-aktivitas tersebut bisa dibuat agar lebih teratur dan tertata dengan menggunakan day theming seperti contoh berikut.
Jadi, dengan day theming, kita akan fokus mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan tema per hari itu.Â
Misal, tema hari itu tentang "sales & marketing" ya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan akan lebih difokuskan pada hal-hal yang berhubungan dengan "sales & marketing". Begitu pula dengan tema pada hari lain.
Time BoxingÂ
Time boxing adalah variasi dari time blocking yang dilakukan dengan menetapkan berapa waktu yang akan dihabiskan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.