Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memeluk Malam

18 Januari 2019   23:27 Diperbarui: 18 Januari 2019   23:27 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tirai pagi yang mulai mengintip
kudekap malam
dan gulita yang menyelimutinya

Malam
ku ingin ia sudi
menemaniku lebih lama
memeluk dingin yang menggigil
dalam hangatnya ciuman secangkir kopi

Masih ingin terbuai
aku,
di dekapan sunyinya
merenungkan sepiku
menikmati senandung yang dibisikkan sang  angin

" Kumohon jangan pergi!" pintaku pada malam
" waktuku telah tiba" sahutnya
" bagaimana jika kuseduh secangkir kopi lagi?" tanyaku penuh harap
namun malam tak bergeming
berlalu ia dalam hening
meninggalkan aku
dalam gelisah yang tak kunjung lelap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun