Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kisah Pengusaha Muda William Althur: dari Ancaman Aborsi hingga Menemukan Kekuatan dalam Pengampunan

3 April 2025   09:33 Diperbarui: 3 April 2025   09:33 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski memiliki kemarahan yang mendalam terhadap ibunya, William memilih untuk tidak terjebak dalam luka masa lalu. Ia sadar bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa didapatkan dengan memaafkan. 

"Dendam hanya mengikat saya pada luka itu selamanya. Saya ingin bebas, dan kebebasan itu datang dari satu kata: maaf," ujarnya.

 Pilihan untuk memaafkan bukan hanya tentang melepaskan kebencian, tetapi tentang melepaskan beban emosional yang menghalangi kebahagiaan dan kesuksesan.

Pertemuan Kembali dan Pengampunan

Setelah hampir dua dekade, William akhirnya bertemu kembali dengan ibunya. Momen emosional ini menjadi titik balik penting dalam hidupnya. 

"Saat saya melihat mata ibu saya, saya melihat seseorang yang juga terluka dan hidup dengan beban yang sama beratnya," ungkap William.

 Meskipun luka masa lalu tak bisa sepenuhnya dilupakan, pertemuan ini memberi kesempatan bagi keduanya untuk menyembuhkan diri dan membangun hubungan yang lebih baik.

Menjadi Pemenang Sejati: Lebih dari Sekadar Prestasi

Kini, William Althur menjadi sosok yang tidak hanya sukses dalam dunia bisnis, tetapi juga telah mengatasi luka emosional yang ia bawa sejak kecil. Ia menekankan bahwa menjadi pemenang sejati tidak hanya diukur dari prestasi atau jabatan, tetapi dari kemampuan untuk mengatasi luka batin dan menemukan pengampunan. 

"Saya ingin menjadi pemenang, bukan karena jabatan atau prestasi, tetapi karena saya berhasil menaklukkan luka di hati saya," kata William.

Kekuatan Pengampunan yang Menginspirasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun