Mohon tunggu...
Lukas SungkowoJoko Utomo
Lukas SungkowoJoko Utomo Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis buku

Katekis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Simbok Payun

7 Juni 2023   08:19 Diperbarui: 7 Juni 2023   08:39 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Itu karena nak Lukas tidak merasakan kehadirannya.  Kalau nak Lukas bisa merasakan kehadiran Ibu Maria, pasti akan merasakan bahwa beban terasa lebih ringan." Jawab simbok.

"Nyuwun pangapunten ya nak Lukas, koq saya malah menggurui," sambung Simbok

"Sebetulnya, mereka yang datang ke sini itu adalah orang orang yang terluka, atau lebih tepatnya, orang yang putus asa.  Mereka yang sudah tidak punya harapan," sambung Simbok Payung.

Aku semakin diam mendengar keterangan Simbok Payung, namun aku terusik untuk bertanya,

"Apakah Simbok ingin mengatakan bahwa aku juga termasuk orang yang putus asa?"

"Apakah nak Lukas putus asa?"

Kembali aku terdiam. Aku mendongakkan kepalaku.  Ingin aku membuang beban dan ketakutan yang ada, tapi aku tidak tahu caranya.  Aku hanya bisa memandang batu hitam yang berdiri kokoh itu.  Namun aku kembali tertunduk.

"Bunda Maria, apakah engkau tahu apa yang aku rasakan? Apakah engkau lebih tahu dari Simbok Payung ini?" tanyaku dalam hati.

"Nak Lukas masih akan lama di sini?" terdengar suara Simbok Payung membangunkanku dari lamunan.

" emmm, sebentar lagi, Mbok, Simbok sudah akan pulang?" tanyaku balik

"Simbok akan di sini sampai nak Lukas turun," jawabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun