Mohon tunggu...
luis andrew abraham
luis andrew abraham Mohon Tunggu... “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world” – Nelson Mandela.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Howard Gardner Theory of Multiple Intelligence

17 November 2021   23:03 Diperbarui: 17 November 2021   23:12 2449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Howard Earl Gardner merukapan seorang tokoh dalam dunia pendidikan dan seorang psikolog yang terkenal karena menentus teori tentang kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences). Howard Gardner lahir pada tanggal 11 Juli 1943 di Scranton, Pennsilvania, Amerika Serikat. Howard Gardner menyelesaikan studi pada tahun 1965 dalam bidang psikologi dan ilmu pengetahuan sosial. 

Dalam perjalanan karir Howard Gardner banyak dipengaruhi oleh karya-karya dari Jean Piaget dan Claude Levi-Strauss. Secara khusus Gardner terinspirasi dari karya Jean Piaget tentang perkembangan kognisi manusia, yang membawa Gardner untuk melakukan penelitian tentang perkembangan. 

Howard Gardner melanjutkan program doktornya di Universitas Harvard yang pada akhirnya menjadikan Howard Gardner sebagai ahli psikolog serta neurology. Seiring berjalannya karir dari Howard Gardner, beberapa penelitiannya juga berfokus pada dunia pendidikan.

Pada awal Howard Gardner mencetuskan istilah atau teori Multiple Intelligences dilatar belakangi oleh kritiknya terhadap pandangan psikologis yang memberikan standar tentang hanya ada satu kecerdasan dan diukur melalui IQ saja. Berangkat dari kegelisahan ini maka Howard Gardner dan rekan-rekannya mencetuskan teori kecerdasan majemuk. Howard Gardner meyakini bahwa pada dasarnya manusia memiliki banyak kecerdasan. 

Teori ini terus dikembangkan hingga pada tahun 1983, Howard Gardner menulis buku tentang teori kecerdasan majemuk dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind The Theory of Multiple Intelligences. Dalam buku ini Howard Gardner berusaha menyampaikan beberapa hal terkait dengan latar belakang munculnya teori kecerdasan majemuk, seperti ide mengenai kecerdasan majemuk, pandangan awal mengenai kecerdasan, fondasi biologis dari kecerdasan, definisi dari kecerdasan, beragam jenis kecerdasan, serta implikasi kecerdasan majemuk. 

Teori kecerdasan majemuk ini terus dikembangkan dan diteliti sehingga mengalami penyempurnaan. Tahun 1993 Howard Gardner mempublikasikan bukunya Multiple Intelligences The Theory in Practice, lalu pada tahun 2000 Howard Gardner mempublikasikan kembali buku Intelligence Reframed, serta pada tahun 2007 Howard Gardner menyempurnakan kembali teori yang telah dia temukan sebelumnya dengan mempublikasikan buku Multiple Intelligences New Horizons.

Dalam teori yang dijelaskan oleh Howard Gardner, intelegensi merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu kondisi yang beragam dan dalam suatuasi yang nyata. Howard Gardner berpandangan bahwa setiap kecerdasan memiliki landasan dalam pengkategoriannya sehingga setiap jenisnya dapat berkembang secara penuh. 

Beberapa kriteria yang digunakan Howard Gardner dalam menentukan kecerdasan adalah tiap kecerdasan memiliki letak tertentu dalam otak, tiap kecerdasan memiliki butki personalitas sehingga pada orang tertentu memiliki kecerdasan yang menonjol dan yang rendah, tiap kecerdasan memiliki penjelasan akan waktu kemunculan serta perkembangannya, kecerdasan yang ada juga dilihat atau ditemukan pada sejarah evolusioner dan kenyataan logis evolusioner, tiap kecerdasan juga ada dukungan temuan psikometrik atau dapat diukur, adanya dukungan penelitian psikologis eksperimental, tiap kecerdasan memiliki rangkaian cara kerja dasar, serta tiap kecerdasan juga harus mudah disandikan ke dalam sistem simbol yang ada. 

Howard Gardner menyampaikan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kesembilan kecerdasan, hanya saja tiap orang memiliki kekuatan dan kekurangan yang berbeda pada masiing-masing kecerdasan. Di sisi lain Gardner juga berpandangan bahwa setiap orang dapat mengembangkan kecerdasan yang dimiliki sampai pada tingkat penugasaan tertentu.

Terdapat sembilan jenis kecerdasan majemuk yang telah ditemukan oleh Howard Gardner. Kecerdasan yang pertama adalah Verbal-Linguistik, merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan baik, serta kemampuan untuk menguasai beberapa Bahasa dengan baik. Kecerdasan yang kedua adalah Musik, merupakan kemampuan dalam mempelajari serta menciptakan irama dan nada serta ekpresi musikal. 

Kecerdasan ketiga adalah Matematika Logis, merupakan kemampuan dalam mencerna pola-pola logis dan rumit serta kemampuan numerik. Kecerdasan yang keempat adalah Spasial visual, merupakan kemampuan dalam mengetahui lokasi secara tepat serta kemampuan dalam menvisualisasikan obyek secara tiga dimensi. Kecerdasan yang kelima adalah Kinestetik Jasmani, merupakan kemampuan yang berkaitan dengan perkembangan fisik seseorang serta mampu mengontrol gerak tubuh. 

Kecerdasan yang keenam adalah Interpersonal, merupakan kemampuan dalam merespon dan mencerna secara tepat suasana hati, tempramen, motivasi dan keinginan orang lain. Kecerdasan yang ketujuh adalah Naturalis, merupakan kemampuan dalam memahami berbagai ragam spesies yang ada serta memahami pola kehidupannya dan memetakan hubungan antara beberapa spesies yang ada. Kecerdasan yang kedelapan adalah Intrapersonal, merupakan kemampuan dalam mengetahui kekuatan serta kelemahan dari diri sendiri dan memahami perasaan dan emosi. Kecerdasan yang kesembilan adalah Eksistensial, merupakan kemampuan dalam menemukan arti makna hidup yang sedang dijalani dan dapat disamakan sebagai kemampuan spiritual.

Implikasi dalam dunia pendidikan yang berkaitan dengan teori Howard Gardner tentang kecerdasan majemuk adalah sebagai seorang pendidik penting untuk dapat mengenali setiap kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. Selain itu lewat pendidikan, mampu mendorong peserta didik untuk mengembangkan kecerdasan yang dimiliki sehingga dapat berkembang secara maksimal. Pengembangan ini tentu memerlukan langkah-langkah yang tepat baik dalam mempersiapkan pembelajaran, saat pembelajaran dan evaluasi dari pembelajaran itu sendiri. 

Hal ini menjadi sangat penting karena tiap kecerdasan pada diri peserta didik sangatlah esensial bagi mereka. Apabila pembelajaran mampu mengedepankan kecerdasan tiap-tiap peserta didik, maka mereka akan memilki semangat belajar dan rasa percaya diri. Selain itu pembelajaran menjadi efektif karena meningkatkan aktivitas dan kreatifitas dari peserta didik. Di sisi lain hal yang perlu diperhatikan dalam memaplikasikan teori ini adalah pengelolaan waktu yang dimiliki, perlu menjadi pertimbangan yang penting sehingga pengetahuan tetap bisa dibagikan secara utuh kepada peserta didik melalui kecerdasan yang dimiliki tiap-tiap peserta didik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun