Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengenal Layanan Kelas Kereta Api Indonesia

5 Agustus 2021   08:00 Diperbarui: 5 Agustus 2021   07:59 13076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interior kereta kelas ekonomi (106 penumpang). (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Layanan angkutan penumpang yang ditawarkan Kereta Api Indonesia (KAI) terbagi atas beberapa kelas. Masing-masing kelasnya memiliki spesifikasi layanan yang berbeda sesuai dengan sasaran pengguna yang dituju.

Secara umum, saat ini layanan kelas yang ditawarkan oleh KAI terbagi menjadi 3 kelas yaitu eksekutif (K1), bisnis (K2), dan ekonomi (K3). Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan masing-masing kelas ini.

  1. Kelas Eksekutif (K1)

Kelas Eksekutif adalah kelas layanan tertinggi sekaligus terbaik yang ditawarkan oleh KAI kepada para penggunanya. Kelas ini menawarkan pengalaman berkereta api yang sangat nyaman. Sasaran pasar kelas ini biasanya adalah kelas menengah ke atas, karena tarifnya yang relatif termahal dibandingkan 2 kelas lainnya.

Kereta kelas eksekutif memiliki ciri khas ruangan berpendingin udara (AC) dengan interior kabin yang hampir sangat kedap suara. Kursi dapat direbahkan (reclining seat) dan dapat diatur sesuai arah jalan kereta api. Formasi tempat duduk 2-2 dengan kapasitas maksimal biasanya hanya 50-52 penumpang saja.

Pada masing-masing tempat duduk biasanya tersedia layanan meja lipat, leg rest, dan lampu baca. Kemudian pada bagian jendela biasanya terdapat penutup yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Pada bagian ujung dan tengah kabin juga terdapat TV yang biasanya diisi oleh konten dari KAI Media. Di beberapa kelas eksekutif saat ini juga terdapat kamera CCTV yang dipasang untuk alasan keamanan.

Sejauh ini ada beberapa varian dari kelas eksekutif, seperti eksekutif kaca lebar (varian tertua buatan tahun 90an atau lebih tua), eksekutif kaca pesawat (dijuluki seperti ini karena bentuk kacanya seperti di pesawat), eksekutif gendut berbogie K9 (khusus dibuat untuk KA Argo Bromo Anggrek, saat ini dipakai KA Argo Muria dan Argo Sindoro), eksekutif bodi mild steel (buatan 2016), dan eksekutif bodi stainless steel (buatan 2018).

  1. Kelas Bisnis (K2)

Kelas bisnis adalah kelas yang layanannya berada di antara kelas eksekutif dan ekonomi. Kelas ini menawarkan pengalaman berkereta api yang lebih nyaman dari kelas ekonomi namun tidak sebaik kelas eksekutif. Sasaran pengguna kelas ini adalah kelas menengah dengan tarif biasanya di bawah kelas eksekutif namun di atas kelas ekonomi (untuk beberapa kondisi tarif bisa sama dengan kelas ekonomi premium).

Kereta kelas bisnis memiliki ciri khas ruangan ber-AC dengan kursi yang dapat diatur sesuai dengan arah jalan kereta. Meskipun tidak difasilitasi reclining seat, leg rest, dan meja lipat, kursi kelas bisnis bisa dikatakan paling nyaman karena tebal dan membal (sangat empuk) ketika diduduki. Sebuah pengalaman yang tidak didapatkan di kelas kereta lainnya.

Bentuk luar dan dalam dari kereta kelas ini mirip dengan kereta kelas ekonomi lama (kapasitas 106 penumpang). Perbedaannya, ada pada kapasitas maksimal penumpangnya yaitu hanya 80 penumpang dengan formasi tempat duduk 2-2.

Saat ini, layanan kelas bisnis perlahan-lahan mulai dihilangkan dan digantikan dengan kelas ekonomi premium. Wacana ini sudah ada sejak era Direktur Ignasius Jonan untuk merampingkan jenis layanan kelas yang ada. Hanya tinggal beberapa kereta api saja yang masih memiliki layanan kelas bisnis ini.

  1. Kelas Ekonomi (K3)

Kelas ekonomi adalah layanan kelas terendah dengan sasaran penumpang kelas menengah hingga menengah ke bawah. Kelas ini bisa dikatakan memiliki banyak varian dan beberapa bahkan masih berstatus subsidi PSO. Kelas ini biasa dipakai untuk kereta api jarak jauh dan menengah serta kereta api lokal.

Ciri khas dari kelas ini adalah kursinya yang tegak dan berhadapan dengan formasi 3-2 atau 2-2. Kursi tidak dapat diatur sesuai arah jalan kereta dan tidak ada fasilitas leg rest maupun reclining seat (kecuali untuk varian kelas ekonomi premium). Fasilitas minimum ini dikarenakan kelas ekonomi memang umumnya diperuntukkan mengangkut penumpang dalam jumlah banyak sekaligus dengan aturan pelayanan minimum yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (khusus yang masih dapat subsidi PSO). Jika dibandingkan dengan kelas lainnya, kereta kelas ekonomi memiliki kapasitas penumpang maksimal terbanyak yaitu 80-106 penumpang.

Beberapa varian dari kereta kelas ekonomi ini antara lain ekonomi kapasitas 106 (dicirikan dengan kursi tegak berhadapan dengan formasi 3-2), ekonomi plus pesanan Kemenhub (dicirikan dengan kursi tegak berhadapan dengan formasi 2-2 dan kapasitas maksimal 80 penumpang), ekonomi premium 2017 dan ekonomi premium stainless steel 2018 (yang memiliki ciri separuh tempat duduk menghadap ke depan dan separuh sisanya menghadap belakang dan ada fasilitas reclining seat).

Sekian sedikit penjelasan soal layanan kelas yang ditawarkan oleh KAI, layanan kelas mana yang paling sering Anda gunakan? Kalau saya pribadi kelas ekonomi, terutama yang masih dapat subsidi PSO.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun