Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nyaman Jalani Passion sebagai Public Speaker Itu Anugerah

31 Desember 2019   22:11 Diperbarui: 31 Desember 2019   22:11 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka mempertanyakan alasan saya dan menjelaskan kekhawatiran mereka jika saya banting setir. Namun, saya berusaha menunjukkan keseriusan saya dengan menunjukkan prestasi yang tetap baik dalam bidang eksak, meski tengah nyambi bidang sosial.

Ketiga, konsisten. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan ketik nama saya tercantum sebagai salah satu peserta yang lolos seleksi. Artinya, perjuangan saya tidak sia-sia.

Namun saya menyadari, ini bukanlah akhir melainkan awal proses yang harus saya jalani di mana saya harus mempertanggungjawabkan dan menunjukkan kepada orang tua bahwa pilihan yang saya ambil ini benar. 

Tak cukup saya kuliah dengan baik dan menunjukkan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang bagus, tetapi juga mengembangkan potensi diri sehubungan passion yang dimiliki. Saat kuliah, saya mengikuti sejumlah kegiatan, seperti paduan suara mahasiswa, klub sinematografi dan radio.

Saya siaran di radio komunitas tahun 2010 (foto: dokpri)
Saya siaran di radio komunitas tahun 2010 (foto: dokpri)
Terkadang, ketidaksengajaan merupakan cara Tuhan mempertemukan kita dengan passion yang belum disadari. Seperti itulah proses yang saya alami, ketika saya bergabung di radio komunitas kampus. Berawal dari ajakan teman kos yang merupakan penyiar radio tersebut, saya pun teringat akan keinginan saya menjadi seorang penyiar radio sejak bangku SMA sehingga saya memutuskan bergabung dengan radio itu pada 9 Maret 2019.

Tak disangka, meski berlabel radio komunitas, siapapun yang bergabung di dalamnya dididik secara profesional oleh para konsultannya. Mulai dari nol, saya belajar banyak hal di sana. 

Mulai dari cara membuat naskah radio, bersiaran menggunakan bahasa tutur dan beragam ekspresi, menjalin relasi dengan orang lain, mengurus administrasi radio, menjadi event organizer (EO), dan masih banyak lagi. Proses demi proses yang saya lalui, membuat saya yang awalnya pendiam -- menurut teman-teman di radio -- menjadi lebih banyak berbicara.

Saya bersama rekan radio komunitas dalam acara pengukuhan regenerasi tahun 2011 (foto: dokpri)
Saya bersama rekan radio komunitas dalam acara pengukuhan regenerasi tahun 2011 (foto: dokpri)
Saya pun tidak menyangka, berawal dari radio komunitas, karier saya berlabuh ke salah satu radio berita di Surabaya pada Januari 2013. Tempaan yang saya jalani di radio komunitas dengan tetap masuk siaran sekalipun hari libur, tidak membuat saya kaget ketika harus tetap masuk kerja saat libur lebaran.

Ya, ketika orang-orang dengan bahagia mudik ke kampung halaman, saya harus bersiaran, melaporkan berita terkini seputar Idul Fitri dan arus lalu lintas.

Passion dalam public speaking juga tidak hanya terasah saat siaran tetapi juga sewaktu meliput ke lapangan dan mewawancarai narasumber. Berkat menjalani hidup sesuai passion, saya bersyukur dapat bertemu dan berbincang langsung dengan para petinggi instansi maupun musisi yang selama ini saya idolakan.

saya membacakan berita di salah satu radio berita swasta di Surabaya tahun 2014 (foto: dokpri)
saya membacakan berita di salah satu radio berita swasta di Surabaya tahun 2014 (foto: dokpri)
Pada April 2015, saya pun mendapatkan tawaran untuk mengelola salah satu media cetak di Kota Bandung, Jawa Barat. Kemampuan bermain kata-kata kembali saya jumpai di sini melalui pekerjaan yang saya geluti setiap harinya. Kesempatan memperdalam bahasa Perancis juga saya dapatkan hingga level B2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun