Kepada pagi ku bertanya,
Mengapa fajar membangunkanku dengan kedip sinarnya?
Dalam kegelapan menggugah nadi yang berdetak
Menyigapkan diri arungi masa
Kepada siang ku bertanya,
Mengapa teriknya begitu panas membakar?
Bukankah aku sudah terbangun dari mimpi semalam?
Mungkin aku harus berlari mengejar nyanyian jiwa
Kepada sore ku bertanya,
Mengapa ku harus menanti senja?
Apakah langit jingga itu mengandung sebuah pertanda?
Segala yang berpijak di bumi ada masanya, begitu kurasa
Kepada malam ku bertanya,
Mengapa detik berlalu seiring tenggelamnya masa?
Dalam pekat masih ada setitik cahaya
Lihatlah, di balik bulan ku masih melihat asa
Bandung, 2 Agustus 2016
Luana Yunaneva